BATAM TERKINI

Konflik dengan 1 Hotel di Batam, Wahyu Ngaku Tak Bisa Tidur, Terbayang Didatangi Polisi Bersenjata

Di tengah perseteruan dia dengan Hotel Hana, Wahyu dilanda rasa kecemasan. Sebab, ia harus memikirkan nasib istrinya dan keluarganya di kampung

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/LEO HALAWA
Wahyu Azhari (tengah pakai topi) sedang diapit kuasa hukum dan keluarga. Ia diberikan kata-kata semengat setelah mendapat ancaman fisik beberapa hari lalu, Rabu (1/7/2020). 

Sekarang, dia dan istrinya di tengah wabah Covid-19 ini tidak bekerja lagi. Kehidupan dia beberapa hari terakhir hanya mengunjungi kawannya sesama perantau asal Jawa Tengah di Batam. Ia pun susah tidur.

Sebab, selain tak sanggup menahan ocehan istri karena tidak ada penghasilan lagi, juga masih mengingat seluruh kejadian yang menimpa dia.

"Rasa ketakutan sebagai manusia biasa masih ada mas. Kadang gak bisa tidur, gelisah dan cemas gitu," katanya.

Kini perkaranya bergulir di meja Dinas Tenaga Kerja Kota Batam. Wahyu Azhari berharap, pihak hotel membayarkan haknya selama lima tahun.

"Iya, agar bisa buat bertahan hidup di Batam ini sebelum dapat kerja," kata dia.

Seperti diketahui, antara Wahyu Azhari dengan Manajer Operasional Hana Hotel Edison sempat berseteru. Lantaran tuduhan pencurian duit.

Sementara itu, Manajer Operasional Hana Hotel Edison membantah seluruh keterangan Wahyu Azhari. Ia mengatakan, Wahyu selama ini sudah dibantu. Bahkan, di tengah wabah pandemi PT Cipta Asia pengelola Hotel Hana memberikan gaji penuh kepada semua karyawan. Termasuk kepada Wahyu.

"Ini baru dikarenakan dari awal memang sebelumnya sudah cari-cari masalah. Sampai malam-malam datang, kita kecewa sikapnya. Jadi kita bilang ya udah kalau kamu nggak mau kerja kamu pergi aja tapi kalau kamu mau kerja, kamu jangan begitu dong," kata Edison.

Ia membenarkan telah memanggil Babinkamtibmas Aipda Doni saat itu. Hanya saja, tujuannya bukan untuk mengancam. Hal itu ia lakukan, untuk mengamankan dirinya dan hotel.

Menurutnya, Wahyu suka memanggil orang kalau bermasalah dengan perusahaan.

"Supaya saya juga aman dan tidak ada ancaman. Intinya kami tidak pecat dia, kalau mau kerja silakan dan tidak ada ancaman sama sekali pak," tutur Edison.

Aipda Doni mengatakan, kedatangannya saat kejadian beberapa hari lalu itu untuk mengamankan situasi dan kondisi lingkungan masyarakat.

Apalagi, lokasi Hana Hotel masuk wilayah kerjanya. Begitu ditelepon oleh masyarakat, ia datang.

"Kalau senjata ini memang saya bawa. Karena kenapa, saya ini kan jaga bank pak. Kalau saya taruh di mobil hilang bagaimana? Ini istri kedua saya pak. Harus saya jaga dan bawa-bawa. Dan saat itu pun, saya letakan senjata jauh dari si Wahyu. Tidak benar saya ancam-ancam Wahyu," katanya.

(Tribunbatam.id/leo halawa)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved