Sering Alami Kekerasan Fisik, Atlet Triatlon Pilih Bunuh Diri di Kamar Asrama
Choi Suk-hyeon, pemenang medali turnamen junior putri pada kejuaraan triatlon Asia 2015 di Taipei dikabarkan bunuh diri. Jasadnya ditemukan pihak ber
TRIBUNBATAM.id, BUSAN - Artis treatlon ditemukan tewas bunuh diri di Asrama.
Atlet yang diketahui sering mengukir prestasi ini ternyata memilih menghabisi nyawanaya karena bermasalah dengan pelatih.
Diketahui, korban sempat mengalami kekerasan Fisik dari sang pelatih.
• Pekerja Tambang Tertimbun Tanah Longsor Ketika Hujan Deras, 113 Orang Dinyatakan Tewas
• Peringatan Dini BMKG Besok, 3 Juli 2020: Seluruh Kepri Berpotensi Hujan Lokal
• Viral Karyawan Starbucks Intip Payudara, Polisi Bertindak
Choi Suk-hyeon, pemenang medali turnamen junior putri pada kejuaraan triatlon Asia 2015 di Taipei dikabarkan bunuh diri.
Jasadnya ditemukan pihak berwajib di asramanya di Busan.
Suk-hyeon berusia 22 tahun.
Diduga, dia menjadi korban kekerasan fisik maupun verbal oleh pelatihnya.
• Rahasia Menghangatkan Ranjang di Masa Pandemi Covid-19
• Cara Mengompres Anak Saat Demam, Ini Bagian Tubuh yang Tepat, Jangan Pernah Pakai Air Dingin
• New Normal, Frekuensi Penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam Meningkat, Konsumsi Avtur Ikut Naik
Adalah tangkapan layar perbincangan melalui teks antara dirinya dengan sang ibu yang viral.
Korban pernah meminta ibunya untuk membeberkan perbuatan-perbuatan para pelaku kekerasan pada dirinya.
Setahun lalu, Choi Suk-hyeon berada di posisi empat belas dalam kejuaraan nasional.
Pada 2016, dirinya sempat bertengger di posisi keempat.
Beberapa catatan yang juga mengemuka dari media Korsel menunjukkan, pelatihnya marah besar antaran Suk-hyeon tidak mampu menjaga berat badan.
Dia pernah dipukuli oleh pelatihnya.
"Kamu tak boleh makan selama tiga hari," kata pelatihnya dalam rekaman percakapan yang direkam korban.
Ada juga catatan bahwa para ofisial tim memaksa Suk-hyeon makan roti seharga 200.000 won atau setara dengan Rp 2,3 juta sebagai hukuman.