Kabar Baik! Studi Mengatakan, 'Tidak Punya Gejala Covid-19, Bisa Jadi Kebal dari Virus Corona'
Penemuan itu menunjukkan bahwa orang dengan gejala ringan maupun tidak ada gejala sama sekali dapat mengembangkan 'T-cell' immunity (imunitas T-cell).
Para ilmuwan melihat sel imunitas itu berada di dalam 60 sampel darah pasien Covid-19 dan menemukan kerusakan nyata dalam jumlah T-cell.
Orang dewasa sehat normal memiliki antara 2.000 dan 4.000 T-cell per mikroliter (0,001ml) darah sementara pasien Covid-19 yang dites tim penelitian memiliki sekitar 200 - 1.200.
"Virus yang menyebabkan keadaan darurat yang mengubah Bumi ini sangat unik dan berbeda. Itu adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Prof Adrian.
"Virus ini benar-benar melakukan sesuatu yang berbeda dan penelitian di masa depan perlu mengetahui mekanisme di mana virus corona memiliki dampak seperti ini."
Penelitian yang dilakukan Karolinska Institutet ini menemukan bahwa T-cell menjadi sumber dari imunitas yang berlipat ganda dibandingkan antibodi.
Asisten profesor Marcus Buggert di Pusat Pengobatan Infeksi, Karolinska Institutet dan seorang peneliti lainnya mengatakan bahwa analisis lanjut kini tengah memungkinkan mereka untuk memetakan secara detil tentang respons T-cell selama dan sesudah infeksi virus corona.
"Hasilnya mengindikasikan bahwa kira-kira setiap orang mengalami peningkatan T-cell sebanyak 2 kali lipat dibandingkan antibodinya."
Namun, masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa ke depannya imunitas T-cell tidak akan bisa terinfeksi oleh virus.
"Satu hal yang menarik selama pengamatan adalah ini bukan soal individu dengan Covid-19 yang menunjukkan imunitas T-cell namun juga banyak orang dengan asimptomatik," ujar Soo Aleman, Konsultan Karolinska Institutet.
Kabar baik
Meski penemuan ini telah mewakili perkembangan yang signifikan dalam memahami penyakit Covid-19, para peneliti mengatakan, studi lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk lebih memahami seberapa lama imunitas T-cell bisa bertahan.
Professor Danny Altmann, Juru bicara Imunologi Masyarakat Inggris sekaligus profesor di bidang imunologi di Imperial College London mendeskripsikan temuan tersebut sebagai "yang paling kuat, mengesankan dan saksama".
Namun dia mengatakan, "yang tidak diketahui saat ini adalah seberapa besar parameter imunitas yang menawarkan indikator paling tepat dari imunitas pelindung sejari terhadap infeksi di masa mendatang." (*)
Sumber: kompas.com
• UPDATE 4 July: Add 1,447, Total Now There are 62,142 Covid-19 Cases in Indonesia
• Resep Cendol Es Krim, Minuman Manis dan Creamy, Pas untuk Teman Santai Sore Hari, Cocok untuk Pemula
• 3 Skincare dengan Kandungan Niacinamide yang Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat, Harga di Bawah 200 Ribu
• 5 Faktor Penyebab Kulit Wajah Berpori-Pori Besar, Paparan Sinar Matahari hingga Genetik
• Empat Pegawai Hotel di Karimun Negatif Covid-19, Pernah Kontak dengan Pasien 06