Perjuangan Vladimir Putin Menjauhkan Anak-anaknya dari Politik Hingga Berikan Identitas Palsu

Putin telah mencoba untuk melindungi anak-anaknya dari media, mecoba untuk menjauhkan mereka dari politik sehingga mereka dapat hidup normal.

Editor: Eko Setiawan
Kolase Intisari
Rahasia anak-anak Putin 

Hanya ada beberapa pemimpin negara yang mampu memimpin selama bertahun-tahun lamanya.

Salah satunya Soeharto yang pernah memimpin Indonesia selama 32 tahun lamanya.

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin bertemu di sela-sela KTT APEC di Beijing, Senin (10/11/2014).
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin bertemu di sela-sela KTT APEC di Beijing, Senin (10/11/2014). (FP PHOTO / POOL / MIKHAIL KLIMENTYEV)

Nah, sepertinya Rusia akan mengalami hal serupa.

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (5/7/2020), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani Perintah Eksekutif amendemen Konstitusi Rusia yang mengizinkan dirinya berkuasa sampai 2036.

Presiden yang berusia 67 tahun itu menuliskan namanya dalam Perintah Eksekutif pada Jumat (3/7/2020) yang akan mulai diterapkan pada Sabtu (4/7/2020).

Penandatanganan itu dilakukan setelah kemenangannya dalam referendum dengan perolehan suara sebanyak 78 persen meskipun ada banyak tuduhan yang mengatakan bahwa pemilihan itu curang.

Sergey Shpilkin, seorang peneliti pemilu independen terkemuka di Rusia, memperkirakan bahwa sebanyak 20 juta surat suara pada pemilu yang dilaksanakan pada Rabu (1/7/2020) dipalsukan.

Selama pemilu kepresidenan terakhir, dia memperkirakan sebanyak 10 juta pemilih adalah palsu.

"Amendemen Konstitusi mulai berlaku."

Presiden Rusia Vladimir Putin.
kompas
Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Amendemen ini berlaku tanpa melebih-lebihkannya atas kehendak rakyat," kata Putin sebagaimana dilansir Daily Mail setelah dia menandatangani Perintah Eksekutif.

"Kita telah melakukan keputusan ini bersama, sebagai sebuah negara," ujar Putin.

Tak hanya memperpanjang "cengkeraman" Putin di Rusia, perubahan Konstitusi itu juga akan melarang pernikahan sesama jenis dengan landasan "iman kepada Tuhan adalah nilai inti" dalam masyarakat Rusia.

Konstitusi baru akan menekankan pada pentingnya UU Rusia di atas UU Internasional.

Putin mengusulkan perubahan Konstitusi sejak Januari dan bersikeras merasa layak untuk menjabat lagi serta meminta pemilu terkait hal tersebut.

Pemungutan suara tidak diwajibkan secara hukum karena perubahan telah disetujui oleh Parlemen dan dicap oleh Mahkamah Konstitusi Negara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved