Perjuangan Vladimir Putin Menjauhkan Anak-anaknya dari Politik Hingga Berikan Identitas Palsu
Putin telah mencoba untuk melindungi anak-anaknya dari media, mecoba untuk menjauhkan mereka dari politik sehingga mereka dapat hidup normal.
Pemilihan yang sebelumnya dijadwalkan pada 22 April lalu terpaksa ditunda karena wabah virus corona.
Selama proses pemilu terjadi pada Rabu (1/7/2020), banyak laporan kecurangan terjadi, seperti para pemilih dipaksa dan peraturan lain yang tidak sesuai prosedur, serta pemalsuan suara.
Analisis menunjukkan beberapa kawasan melaporkan tingkat partisipasi mendekati 100 persen.
Semakin tinggi jumlah pemilih, semakin besar kemungkinan amendemen Konstitusi disetujui.
Hal itu menunjukkan adanya "dugaan" bahwa surat suara "ya" yang mendukung perubahan Konstitusi dimasukkan ke kotak suara.
Pihak Kremlin telah membantah bahwa hasil pemungutan suara merupakan pemalsuan.
Ketua Komisi Pusat Pemilu Ella Pamfilova menolak klaim ini pada Jumat, dan mengatakan bahwa hasil dari pemilu otentik dan legitimasi mereka tidak bisa dibantah.
"Hasil pemungutan suara dilakukan dengan transparansi tinggi," ujar Pamfilova.
Vyacheslav Volodin, Juru bicara Negara Bagian Duma, mengatakan pada Jumat kemarin bahwa anggota parlemen rendah Rusia akan mulai bekerja pada RUU yang menerapkan amendemen sesegera mungkin tanpa mengambil tradisi liburan musim panas mereka.
(*)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi Pimpin Rusia sampai 2036, Putin Tanda Tangani Perintah Eksekutif")
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kehidupan 3 Putri Putin, Mati-matian Dijauhkan Ayahnya dari Politik, Bahkan Gunakan Identitas Palsu