KISRUH PPDB DI BATAM

Kepala SMKN 5 Batam Koordinasi dengan Perangkat RT/RW, Cari Solusi Calon Siswa Tak Tertampung

Ada sebanyak 2.207 calon siswa yang mendaftar masuk di SMKN 5 Batam pada PPDB tahun ini. Sementara daya tampung sekolah hanya untuk 792 siswa.

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Elhadif Putra
ilustrasi PPDB. Kepala SMKN 5 Batam, Agus Sahrir, mengatakan, untuk warga sekitar sekolah yang tidak tertampung, pihaknya bersama komite sekolah sedang berkoordinasi dengan perangkat RT/RW setempat. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Persoalan daya tampung sekolah tak sebanding dengan banyaknya calon siswa yang mendaftar, kerap menjadi masalah terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Di SMKN 5 Batam yang terletak di Sagulung contohnya. Ada sebanyak 2.207 calon siswa yang mendaftar masuk pada PPDB tahun ini. Sementara daya tampung sekolah hanya untuk 792 siswa.

"Jadi banyak yang tidak tertampung," kata Kepala SMKN 5 Batam, Agus Sahrir, Selasa (7/7/2020).

Ia mengatakan, untuk warga sekitar sekolah yang tidak tertampung, pihaknya bersama komite sekolah sedang berkoordinasi dengan perangkat RT/RW setempat.

"Jadi untuk warga sekitar kita sedang cari solusinya," kata Agus.

KABAR GEMBIRA! Calon Siswa Baru Tak Lolos PPDB di SMAN 3 Batam Bakal Didata oleh Pemko 

KECELAKAAN DI BINTAN, Truk Bermuatan Semen Terbalik di Toapaya Asri Bintan

Sementara untuk calon siswa lainnya yang berdomisili di luar Kelurahan Sei Pelenggut, dengan sendirinya gugur.

"Tidak mungkin semua bisa kita tampung, nanti swasta tidak memiliki siswa," kata Agus.

Di tempat terpisah, Nandar, warga Kaveling Seroja Kelurahan Sei Lekop berharap anaknya bisa sekolah di SMKN 5 Sagulung.

"Kita ini memang beda kelurahan, tapi kalau jarak tidak terlalu jauh, hanya beda kelurahan saja," kata Nandar.

Ia masih berharap anaknya bisa ditampung di sekolah itu. Pasalnya, dia mengaku tidak sanggup jika menyekolahkan anaknya ke swasta. Apalagi saat ini kondisi ekonomi sedang sulit.

"Kalau sekolah di swasta, sekolahnya juga jauh, mikirkan ongkosnya lagi, banyak lagi biaya lainnya,"kata Nandar.

Pihak Sekolah Belum Punya Solusi

Kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Batam tidak hanya terjadi di tingkat SMA negeri. Hal serupa juga terjadi untuk tingkat SMK negeri.

Kurang lebih ada 400 calon siswa tidak tertampung di SMKN 1 Batam. Hingga saat ini belum diketahui nasibnya.

"Yang daftar melalui sistem dan tidak tertampung sebanyak 400 orang," kata Wakil Kesiswaan SMKN 1 Batam, Hudawi, Selasa (7/7/2020).

Saat ditanya apa solusi bagi calon siswa yang tidak tertampung, Hudawi tidak bisa menjawab.

Diketahui, SMKN 1 Batam termasuk sekolah favorit di Batam dan menjadi tujuan utama siswa/siswi yang ada di Batam. Pasalnya, sekolah tersebut setiap tahunnya memiliki segudang prestasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, M Dali saat dikonfirmasi mengenai banyaknya calon siswa yang tidak tertampung di SMAN dan SMKN, belum memberikan penjelasannya. Nomor telepon yang dihubungi belum menjawab.

Tak Lolos PPDB

Kantor Walikota Batam, Batam Center, didatangi kerumunan warga yang merupakan orangtua murid yang anaknya tidak lolos saat PPDB online di SMAN 3 Batam, Selasa (7/7) siang.

Sebanyak kurang lebih 50 orangtua murid mulanya berkumpul di trotoar jalan depan gerbang Kantor Walikota Batam, kemudian beralih ke selasar depan kantor untuk menghindari hujan.

Orangtua murid tersebut sebelumnya sudah berkumpul di SMAN 3 Batam pukul 06:30 WIB, kemudian lanjut mendatangi Kantor Walikota sejak pukul 08:00 WIB.

Salah seorang warga yang hadir menyatakan, kehadiran puluhan orangtua murid saat ini bertujuan menuntut kejelasan agar anaknya dapat memperoleh sekolah.

"Tuntutannya nggak banyak, supaya anak kita ini yang nggak keterima sekolah, bisa dapat sekolah, itu saja," ujar warga tersebut.

Orangtua Juga Datangi SMAN 1 Batam

Puluhan orangtua yang anaknya tidak masuk dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 1 Batam mendatangi sekolah tersebut, Selasa (7/7/2020) pagi.

Mereka mempertanyakan kondisi anaknya yang terlempar dari radius zonasi hingga nama hilang dari daftar.

Bahkan mereka menilai ada kejanggalan dalam jalur penerimaan PPDB.

Salah satu orangtua warga Tiban Palem, Misi mengaku keheranannya karena semula nama anaknya masih terdaftar sebagai peserta yang masuk dalam jarak radius, namun saat daftar ulang namanya hilang.

"Kemarin nama anak saya masih masuk, dua hari kemudian tergeser dan hilang," ujarnya kesal.

Tidak hanya Misi, orangtua lainnya juga mempertanyakan hal yang sama.

Mereka menuntut agar pihak sekolah dapat transparan dalam PPDB.

"Setidaknya kami meminta solusi, gimana nasib anak kami. Kalau harus masuk swasta, jujur keuangan kami tak sanggung," kata Desi, orangtua calon murid dengan nada keras.

Orangtua Siswa Juga Datangi SMAN 3 Batam

Hal senada juga dialami Yohanes warga Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota bersama puluhan wali murid lainnya.

Mereka mendatangi SMAN 3 Batam, Senin (6/7/2020) untuk menanyakan nasib anaknya yang ikut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online sejak 29 Juni 2020 hingga 3 Juli 2020 lalu.

"Nama anak saya hingga hari ke tiga masih ada di website tetapi hari selanjutnya hilang," ujarnya

Yohanes mengatakan, saat nama anak perempuannya hilang dari website ia langsung mendatangi SMAN 3 yang tak jauh dari rumahnya

"Kemaren kata sekolah waktu saya tanya katanya karena sistem sehingga anak saya terbuang namanya," ujarnya.

Yohannes menuturkan untuk di hari ke tiga anaknya bersama beberapa nama lain yang jarak rumah ke sekolah sekitar 1006 meter tetap bertahan di website pengumuman

"Tetapi karena zonasi diperkecil menjadi 800 meter anak saya tidak masuk lagi," ujarnya.

Yohanes mengatakan kedatangan ia dan puluhan orangtua murid lainnya untuk memperjelas status anaknya

"Zonasi kita SMA 15 juga masuk tetapi itu lumayan jauh masih dekat SMAN 3, kalau yang dekat saja tidak masuk bagaimana yang jauh sana," ujar kesal.

"Anak mau sekolah saja ribet, padahal dulu saya mau sekolah tidak ribet begini," ujarnya.

Hingga saat ini belum ada penjelasan dari pihak sekolah yang menemui wali murid yang menunggu diberi penjelasan.

Saat dikonfirmasi kepada pihak keamanan sekolah ia menyatakan bahwa pihak sekolah saat ini tengah melakukan rapat.

"Lagi rapat pak," ujar petugas keamanan itu.

Kesal tak Kunjung Ditemui

Puluhan orangtua calon siswa yang mengikuti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di SMAN 3 Batam mendatangi sekolah tersebut, Senin (67/2020).

Kedatangan wali murid tersebut dikarenakan ingin mendapatkan penjelasan dari pihak sekolah terkait nasib anaknya yang sudah mendaftar di PPDB online.

"Kemaren namanya ada, tapi karena tapi zonasi di perkecil sehingga nama anak saya hilang," ujar Ferdi salah seorang orangtua calon siswa.

Ferdi mengaku sedikit kecewa karena sedari pagi ia dan bersama puluhan orangtua murid lainnya sudah menunggu depan sekolah tetapi belum ada yang menjumpai.

"Tadi tanya security-nya katanya pihak sekolah lagi rapat tapi sampai sekarang belum ada yang menemui kami," ujarnya.

Para orang tua yang sedari tadi pagi sempat tersulut emosi dengan penjaga pasalnya para orang tua siswa yang sedari pagi menunggu belum mendapatkan kepastian.

Para orangtua siswa sempat adu mulut dengan petugas satpol PP dan security karena sudah jenuh menunggu dari pagi hari.

Hingga kini orangtua siswa tetap menunggu orang kabar dan kepastian dari pihak sekolah untuk kelanjutan nasib anaknya.

Puluhan Orang Datangi SMAN 3 Batam

Puluhan orangtua calon siswa yang mengikuti penerimaan siswa didik baru tahun 2020 di SMAN 3 Batam, Senin (6/7/2020) mendatangi sekolah tersebut.

Kedatangan orangtua siswa yang mengikuti PPDP ini karena ingin mendapatkan kejelasan dari sekolah perihal nasib anaknya.

Ferdi, orangtua siswa yang tinggal di perumahan Taman Raya yang ikut mendaftarkan anaknya mengatakan kedatangannya ke SMAN 3 untuk mendapatkan penjelasan dari pihak sekolah.

"Anak saya ada namanya tapi hilang di website," ujarnya.

Belum terlihat pihak sekolah yang keluar dan memberikan penjelasan kepada puluhan orangtua siswa yang menunggu di luar gerbang

Dari pantauan Tribun pintu gerbang sekolah SMAN 3 tertutup rapat dan hanya terlihat penjaga keamanan.

Sampai saat ini puluhan orang tua masih menunggu di depan Pintu gerbang SMAN 3 Batam. (TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG/HENING SEKAR UTAMI/BERES LUMBANTOBING/ALAMUDIN)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved