PPDB BINTAN 2020
Sejumlah Sekolah Tambah Rombel Atasi Over Kapasitas Saat PPDB Bintan
Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Bintan diperpanjang hingga akhir Juli 2020.
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Sejumlah sekolah negeri di Kabupaten Bintan bakal menambah rombongan belajar (rombel).
Ini bakal diterapkan untuk mengatasi persoalan daya tampung pada PPDB Bintan yang over kapasitas.
Sejumlah sekolah tersebut seperti di SMPN 16 mendapat penambahan 2 rombel, Kemduian SMPN 3 tambah 2 rombel dan juga SMPN 2.
Tidak hanya penambahan rombel, beberapa Sekolah Dasar Negeri bakal menambah tenaga pengajar untuk mendukung kegiatan belajar.
"Alternatifnya seperti itu. Penambahan rombongan belajar ( rombel ), menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan itu," ucap Kepala Dinas Pendidikan Bintan, Tamsir, Rabu (8/7/2020).
Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Bintan diperpanjang hingga akhir Juli 2020.
Seperti diketahui, penerimaan peserta didik baru jenjang PAUD, TK, SD dan SMP akan mulai dibuka pada 22 Juni-4 Juli 2020 mendatang.
"Perpanjangan masa pendaftaran ini berlaku bagi PPDB online dan offline," ujarnya.
Ia mengungkapkan solusi atas kelebihan daya tampung sejumlah sekolah saat PPDB Bintan 2020 ini.
Pihaknya masih menunggu rekap dari seluruh sekolah untuk mengetahui pendaftar pada PPDB Bintan 2020 ini.
Tamsir memastikan, pelaksanaan PPDB di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Bintan sampai saat ini tidak ada kendala dan berjalan lancar.
"Jumlah pastinya belum ada, karena masih di rekap. Namun saya pastikan daya tampung seluruh SD dan SMP tersedia dan dapat di terima semua," ucapnya.
Kadisdik Bintan Bertemu Kepala Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan ( Disdik) Kabupaten Bintan bakal bertemu dengan sejulah kepala sekolah.
Ini dilakukan untuk membahas calon peserta didik ke sejumlah sekolah negeri yang diketahui over kapasitas.
Sebanyak 6 ribu calon peserta didik sudah mendaftar jelang 3 hari sebelum Pendaftaran Peserta Didik Baru ( PPDB) Bintan 2020 ditutup.
Seperti diketahui, pendaftaran PPDB Bintan 2020 berakhir pada 4 Juli 2020.
Sejumlah SDN dan SMPN yang daya tampungnya sudah melebihi kuota yang disediakan untuk penerimaan calon siswa baru di antaranya SMPN 16 SKL, SMPN 2 Bintan Timur, SMPN 12 Bintan Utara, SMPN 3 Bintan Timur dan SMPN 9 Bintan.
Sedangkan untuk tingkat SD, ada SDN 11 Bintan Timur, SDN 1 SKL, SDN 1 Bintan Timur yang kapasitasnya sudah melebihi dari kuota sekolah.
"Dalam pertemuan tersebut akan kami cari solusinya. Apakah tetap diterima, atau dipindahkan ke sekolah terdekat. Konsekuensinya kalau kita terima kita tambah ruang kelas," kata Tamsir, Rabu (1/7/2020).
• Plt Wali Kota Tanjungpinang Lobi Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur, APBD Kami Terbatas
• Jumlah ODP Covid-19 di Bintan Bertambah 1 Orang, Kadinkes Bantah Kontak dengan Pasien Positif Corona
Namun, jika seandainya dipindahkan, pihaknya juga akan mengecek terlebih dahulu apakah sekolah terdekat daya tampungnya masih cukup atau tidak.
"Apabilah masih cukup, pihaknya akan pindahkan ke sekolah terdekat.Tapi jika tidak bisa juga tetap akan di terima dengan catatan akan menambah RKB dan menambah guru. Misalkan SMPN 1 Bintan Timur yang mendaftar lebih dari daya tampung, sementara di SMPN 2 Bintan Timur kuota daya tampungnya masih banyak yang kosong. Maka akan kami pindahkan ke SMPN 2 Bintan Timur karena tidak terlalu jauh," ucapnya.
Tamsir menyebut kalau pihaknya belum memiliki data pasti jumlah calon peserta didik pada PPDB Bintan 2020.
Menurutnya, masih ada data calon siswa baru yang belum di input ke sistem aplikasi oleh pihak sekolah, baik SD dan SMP yang ada di daerah pulau lantaran pendaftaran tidak melalui online.
"Jadi nanti jika masing-masing operator di sekolah sudah menginput satu persatu. Dari situ akan kita ketahui berapa jumlah siswa yang mendaftar secara keseluruhan di Kabupaten Bintan, baik SDN dan SMPN. Kalau sekarang kita belum mengetahui pasti jumlah totalnya berapa,tapi bagi sekolah yang sudah menginput kita sudah tahu," terangnya.
Tamsir menuturkan, terkait sekolah yang sudah over kapasitas jumlah calon siswa barunya dan ada yang belum over daya tampungnya.
Bagi sekolah yang over kapasitas, rencananya besok dirinya akan mengadakan pertemuan bersama sejumlah kepala sekolah.
Dalam hal membahas terkait bagaimana solusi untuk sekolah-sekolah yang calon siswa baru yang mendaftar melebihi daripada daya tampung sekolah.
PPDB di Karimun
Kepala Dinas Pendidikan ( Disdik ) Karimun, Bakri Hasyim mengungkap belum terpenuhinya kuota sejumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri ( SMPN ) saat PPDB Karimun.
Ia mengungkapkan, kuota PPDB tingkat SMP ditentukan dengan pemetaan dari jumlah tamatan Sekolah Dasar ( SD ).
Dari hasil pemetaan, selisih jumlah siswa tamatan SD dan kuota penerimaan di SMP Negeri Kabupaten Karimun mencapai 20 hingga 25 persen.
Kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih belum terpenuhi.
Padahal proses pendaftaran telah berakhir sejak Jumat (3/7/2020).
Menurut Bakri, hal ini disebabkan karena banyaknya orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke pesantren atau sekolah-sekolah agama.
"Banyak orangtua anak yang minat ke pesntren. Jadi hampir 20 sampai 25 persen anak-anak menyambung ke sekolah-sekolah yang dasarnya agama," terang Bakri, Selasa (7/7/2020).
Dari pantauan Disdik Karimun, sejumlah pondok pesantren atau sekolah agama menambah kelas baru.
Seperti di Pondok Pesantres Ar-Raudhah Karimun. Sekolah di Kecamatan Tebing tersebut sebelumnya hanya menyediakan 3 kelas (32 orang siswa baru perkelas).
Namun di tahun ajaran 2020-2021 ini jumlah pendaftar mencapai 150 orang.
Kemudian SMP Islam Al Hikmah di Parit Lapis yang sebelumnya menyediakan 3 kelas baru, juga melakukan penambahan satu kelas lagi.
"Di Al Hikmah mereka malah menanyakan apakah bisa menambah lokal sama kita. Karena sekolah yang dikelola masyarakat atau swasta kita tak berhak mencampuri. Kita hanya bilang kalau ada lokalnya dan tenaga guru tidak masalah ya silahkan tambah. Jadi SMP Al Hikmah sekaang 4 lokal," papar Bakri.
Bakri menyebutkan pantauan tersebut hanyalah sebagian dari sekolah agama yang ada di Kabupaten Karimun.
"Belum lagi anak-anak kita yang ke luar daerah, seperti Medan atau Jawa," ujarnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)