KISAH PPDB Anambas, Orangtua Harus Seberangi Laut untuk Beli Seragam Sekolah

Membeli keperluan sekolah untuk anak di Kabupaten Kepulauan Anambas tentu berbeda dengan di sejumlah kota di Provinsi Kepri, seperti Kota Batam.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Pedagang pakaian di Jalan Tamban, Syarif sedang melayani orangtua murid yang membeli perlengkapan sekolah anaknya, Kamis (9/7/2020). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Orangtua peserta didik baru mulai berburu keperluan sekolah anaknya jelang tahun ajaran baru, termasuk di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Tidak hanya seragam sekolah. Berbagai peralatan lainnya seperti buku dan alat tulis, menjadi incaran orangtua pelajar.

Membeli keperluan sekolah untuk anak di Kabupaten Kepulauan Anambas tentu berbeda dengan di sejumlah kota di Provinsi Kepri, seperti Kota Batam dan Tanjungpinang.

Orangtua di Anambas harus menggunakan kapal pompong untuk bisa ke ibukota kabupaten membeli perlengkapan untuk anaknya.

Asni misalnya. Wanita 46 tahun asal Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur ini harus menyeberang laut untuk bisa membeli perlengkapan sekolah anaknya.

Bersama dua orang anaknya terlihat sedang mencoba topi pramuka dan juga mencoba dasi serta ikat pinggang.

"Naik pompong sama penumpang lainnya ke sini. Iya cuma beli perlengkapan sekolah anak aja. Sebab di tempat saya tak ada yang jual, terpaksa harus ke Tarempa," ucapnya saat ditemui di sebuah toko pakaian di Jalan Tamban, Kecamatan Siantan, Kamis (9/7/2020).

Ia memilih langsung untuk datang ke toko daripada menitip dengan warga yang kebetulan ke Tarempa.

Selain harga yang lebih murah, menitip dengan kerabat menurutnya berisiko jika tidak sesuai dengan harapannya.

Pantauan TribunBatam.id, hanya beberapa orang tua murid yang terlihat sedang membeli perlengkapan sekolah anaknya.

Masa pandemi ini diakui pedagang membuat beberapa pembeli menjadi menurun. Di lokasi yang sama memang pasar terlihat sepi, hanya segelintir pembeli saja yang singgah.

Kerja Serabutan Saat Pandemi Covid-19, Wahyudin Bersyukur Dapat BST Rp 600 Ribu Program Kemensos

Soal Penahanan Ijazah karena Telat Bayar SPP, Anggota DPRD Batam Siap Panggil Pihak Sekolah

Pelajar SD mendapat bantuan pendidikan saat kedatangan Asintel Guspurla Koarmada, Kolonel Laut (P) Ivong Wicaksono Wibowo bersama Pgs.Komandan KRI YOS-353 Letkol Laut (P) Maman Nurachman di Pelabuha Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (1/7/2020).
Pelajar SD mendapat bantuan pendidikan saat kedatangan Asintel Guspurla Koarmada, Kolonel Laut (P) Ivong Wicaksono Wibowo bersama Pgs.Komandan KRI YOS-353 Letkol Laut (P) Maman Nurachman di Pelabuha Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (1/7/2020). (TribunBatam.id/Rahma Tika)

"Ada tu ada dek, cuma sepi aja karena keadaan lagi kayak gini. Hari ini aja baru satu orang yang beli, Alhamdulilah lah daripada tidak," ucap seorang pedagang pakaian di Jalan Tamban, Syarif.

Kegiatan Belajar Normal 13 Juli 2020

Kegiatan belajar mengajar 104 sekolah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri bakal kembali normal pada 13 Juli 2020.

Meski Kabupaten Kepulauan Anambas masih dalam zona hijau, protokol kesehatan untuk belajar mengajar harus diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Kepulauan Anambas.

Seluruh sekolah wajib punya alat pengukur suhu tubuh. Tak hanya siswa saja, guru juga diwajibkan menggunakan masker saat mengajar di kelas.

Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris sebelumnya sudah menggelar rapat dengan dinas terkait untuk menentukan kapan waktu mulai diberlakukan pelajar masuk sekolah.

"Kami sedang menyiapkan protokol kesehatan dan sarana prasarana untuk dibukanya akses belajar mengajar. Nanti tim gugus tugas akan mengecek sarana dan prasarana di setiap sekolah yang ada, mulai dari tempat mencuci tangan, alat pengecekan suhu tubuh. Untuk pihak sekolah nanti mereka harus sediakan masker bagi pelajar yang lupa atau tidak memakai masker," ujar Haris, Selasa (30/6/2020).

Ia mengatakan, bagi peserta didik atau tenaga pengajar yang memiliki ciri-ciri mirip dengan gejala virus Corona, seperti suhu tubuh yang tinggi, maka akan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sekolah Berbenah Terapkan Protokol Kesehatan

Sekolah di Kabupaten Kepulauan Anambas bersiap untuk menerapkan protokol kesehatan jelang penerapan kegiatan belajar dengan sistem tatap muka 13 Juli 2020.

Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN ) 1 Siantan misalnya. Sekolah yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan ini sedang mempersiapkan kebutuhan penunjang protokol kesehatan.

Seperti diketahui, Bupati Anambas Abdul Haris mengeluarkan kebijakan agar kegiatan belajar mengajar di 104 sekolah kembali normal.

Status Kabupaten Kepulauan Anambas yang masuk zona hijau Covid-19 menjadi dasar penerapan kebijakan tersebut.

"Kami sedang mempersiapkan sesuai arahan protokol kesehatan dari tim gugus tugas. Kami akan terapkan garis antrean, kemudian jalur antrean untuk pelajar serta saran penunjang protokol kesehatan lainnya," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Siantan, Edi Lendra, saat ditemui di halaman sekolah, Senin (6/7/2020).

Saat masuk sekolah nanti, para pelajar wajib menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Edi berharap peserta didik maupun tenaga pengajar dapat menerapkan protokol kesehatan di lingkungan SMAN 1 Siantan.

"Iya meski kita ini masih dalam zona hijau, sesuai arahan tim gugus tadi kita harus ikuti protokol kesehatan, nanti juga kita akan bagikan masker ke siswa dan siswi di hari pertama masuk sekolah," jelasnya.

Jika ada pelajar yang diketahui sedang dalam suhu badan tinggi, pihak sekolah akan menyediakan ruangan untuk beristirahat di UKS sekolah.

Pantauan TribunBatam.id di lokasi sekolah, beberapa guru tampak sedang duduk di meja pendaftaran menunggu murid baru yang melakukan pendaftaran ulang.

Sediakan 21 Ruang Belajar

SMAN 1 Siantan sediakan ruang kelas sebanyak 21 kelas untuk menampung para pelajar di masa transisi pandemi Covid-19 ini.

Berdasarkan arahan dari Pemerintah Daerah, setiap kelas nantinya akan diisi 18 murid.

"Kami akan isi 18 murid, kelas 10 akan ada 7 lokal, IPA ada 2 lokal dijadikan 3 lokal, IPS ada 3 lokal dijadikan 4 lokal, berarti kami ada 15 lokal semua, kerena pandemi ini total semuanya ada 21 lokal yakni 7 lokal untuk kelas 10, 7 lokal untuk kelas 11, dan 7 lokal untuk kelas 12," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Siantan, Edi Lendra, Senin (6/7/2020).

Sementara itu untuk proses belajar mengajar, dikatakan oleh Edi sendiri SMAN 1 Siantan tidak menerapkan shift belajar mengajar bagi muridnya.

"Kami pakai satu shift aja, karena jumlah siswa sekitar 400 lebih, kalau kita bagi dua shift takutnya rentan, nanti guru dari kelas ini pindah ke kelas ini, jadinya kita tetapkan satu shift aja," terang Edi.

Bahaya Menyimpan Makanan bersama Plastiknya dalam Kulkas, Ganti Cara Ini!

Ribut-ribut RUU HIP, PDIP Mendadak Copot Rieke Diah Pitaloka dari Baleg DPR, Apa yang Terjadi?

Untuk kegiatan pembelajaran ada dua, yakni secara tatap muka dan daring.

"Jadi dua hari tatap muka, empat harinya daring. Kelas 12 masuknya Senin dan Selasa, empat harinya lagi daring, untuk kelas 11 masuknya Rabu dan Kamis lalu daring, kemudian kelas 10 masuknya Jumat dan Sabtu selebihnya daring," paparnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved