Wali Kota Seoul Tewas Diduga Bunuh Diri Setelah Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual ke Stafnya
Jasadnya ditemukan beberapa jam setelah putrinya melaporkan bahwa dia menghilang dan meninggalkan sebuah wasiat.
Ada pun permakaman di Korea umumnya berlangsung selama 3 hari.
Sebuah altar akan didirikan di depan City Hall di pusat Seoul siang ini, Jumat (10/7/2020) untuk warga dan anggota staf yang ingin melayat atas kematian Park.
Sebelum dilaporkan hilang dan ditemukan tewas, Park Won-soon juga mengalami tuduhan pelecehan seksual.
Seorang mantan sekretaris wanitanya diyakini telah mengajukan tuntutan pidana pada Rabu (8/7/2020).
Laporannya berisi tentang tuduhan terhadap Park yang telah melakukan 'kontak fisik' yang tidak diinginkan dan pesan yang 'tidak pantas'.
Pejabat kepolisian menolak untuk memerinci kasus tersebut, termasuk bagaimana laporan keluhan diterima. Jika disesuaikan dengan hukum, kasus tuduhan itu secara otomatis akan dihentikan karena wali kota Park Won-soon sudah meninggal.
Sementara itu, ketika ditanya apakah kota Seoul berencana untuk membuka penyelidikan lebih lanjut, pejabat kota mengatakan bahwa 'mereka masih belum mengetahui' tuduhan-tuduhan tersebut dan belum meninjau rencana ke depannya.
Park Won-soon dianggap sebagai calon presiden untuk Partai Demokrat yang berkuasa.
Dia adalah wali kota terlama di kota terbesar negara itu, tempat di mana seperlima warga Korea Selatan tinggal.
Park juga dikenal sebelumnya sebagai aktivis sipil dan pengacara HAM yang pertama kali dipilih sebagai wali kota pada 2011 dan dipilih kembali pada 2014 dan 2018.
Masa jabatan Park Won-soon dijadwalkan selesai pada 2022.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wali Kota Seoul Park Won-soon Ditemukan Tewas di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual