PPDB KEPRI
Kepsek SMAN 5 Batam Kirim Data ke Disdik, Cari Solusi Calon Pelajar Tak Tertampung Saat PPDB Kepri
SMAN 5 Batam diketahui membuka 10 rombongan belajar (rombel) pada Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Kepri tahun ajaran 2020/2021.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Batam, Kecamatan Sagulung meminta orangtua calon peserta didik untuk bersabar.
Mereka masih membahas bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri terkait calon peserta didik yang masih belum tertampung.
SMAN 5 Batam diketahui membuka 10 rombongan belajar (rombel) pada Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Kepri tahun ajaran 2020/2021.
"Yang jelas semua murid yang sudah mendaftar ke sekolah negeri, sudah kami berikan datanya kepada dinas. Ini yang sedang dicari solusinya," kata Kepala SMAN 5 Sagulung, Bahtiar, Minggu (12/7/2020).
Dia menjelaskan, terdapat 4 SMAN di Kecamatan Sagulung serta satu SMAN di Kecamatan Batuaji.
Selain SMAN 5 Batam, terdapat SMAN 17 yang jaraknya berdekatan.
Pihaknya mengimbau kepada orangtua calon peserta didik untuk tidak memaksakan diri memasukkan anaknya ke SMAN 5 Batam.
Dia mengatakan karena jarak SMAN 17 berdekatan dengan SMAN 5, ada calon siswa yang ingin sekolah di SMAN 17 sementara sudah diterima di SMAN 5 Batam, begitu juga sebaliknya.
"Jadi kita minta orangtua agar tidak memaksakan ke hendak, agar semua murid yang belum tertampung bisa masuk," kata Bahtiar.
Sekretariat PPDB Kepri di Batam Tutup Seminggu
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Batam masih menyisakan masalah bagi orangtua calon murid baru.
Pasalnya banyak siswa yang tidak diterima masuk negeri namun tanpa ada solusi dari pemerintah.
Warga Batam pun mengaku merasa bingung, mereka bolak-balik mendatangi sekolah hingga sekretariat PPDB provinsi Kepri.
"Datang ke sekolah tidak ada solusi, datang ke sekretariat ppdb tutup dan tak pernah buka, lalu kami harus kemana mengadukan ini, tidak mungkin anak kami tidak sekolah," kata sala seorang warga, Nori saat mendatangi sekreteriat ppdb SMA di Jalan Gadja Mada, Sekupang, Selasa (7/7/2020) lalu.
Nori mengaku bagaikan menunggu informasi yang tidak pasti, sementara jadwal batas akhir pendaftara ulang ppdb akan berakhir tanggal 10 mendatang.
"Sekolah menyangkut masa depan anak pak, di zonasi ppdb pilihan pertama dan kedua ana saya tidak masuk. Iya setidaknya adalah solusi, ataupun tempat kami mendapat informasi," ujarnya kesal.
• Meski Sudah Diizinkan Beroperasi, Tempat Hiburan Kampung Bule Masih Sepi Pengunjung
• Dita Karang Secret Number Kembali Tuai Sorotan, Cantiknya Tulisan Tangan Bak Font Komputer
Sejak pengumuman hasil PPDB keluar, sekretariat PPDB di Jalan Gadjah Mada yang seharusnya menjadi tempat informasi warga Batam mengadu tak kunjung pernah buka dan sudah hampir sepekan.
"Saya ke sekretariat PPDB Gadjah Mada ini buka sekali, dari 2 hari lalu memang tutup terus, panfletnya saja bertuliskan sekretariat namun tak pernah dibuka," ujarnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, sekretariat PPDB SMA itu hanya ditempeli nomor kontak whatsap layananan pengaduan.
Tidak hanya Nuri, beberapa warga lainnya juga mengaku merasakan hal yang sama.
Harapan mereka sirna untuk menyekolahkan anaknya di SMA N di Batam.
Sejumlah sekolah sudah didatangi oleh warga, namun tak kunjung ada informasi dan solusi.
"Apakah kami harus ke Tanjungpinang menanyakan ini langsung ke kantor Dinas Pendidikan provinsi? Sebab di Batam kami tidak mendapat informasi," kata sala seorang warga lainnya saat mengurus PPDB anaknya yang dinilai membingungkan.
Terpisah, ketua PPDB, SMAN 1 batam, Hanafi saat ditemui, Selasa (7/7/2020) lalu menyebutkan secara teknis pihak sekolah hanya melaksanakan kebijakan dari pemerintah provinsi.
"Kami tidak dapat memberikan solusi, kami hanya dapat memberikan pemahaman bahwa kuota penerimaan SMAN 1 terbatas sesuai dengan kuota yang telah dintukan," ujar Hanafi.
Kata dia, banyaknya laporan pengaduan orang tua yang pihaknya tidak dapat akomodir.
"Kami hanya menunggu petunjuk dan arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi," ucapnya.
Serba Serbi Saat PPDB Kepri
Banyak kejadian lucu saat pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA di Batam.
Khususnya di SMAN 19 Batam yang terletak di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam.
Hal itu disampaikan Ketua Operator PPDB, Junedi.
Ia bercerita, semenjak sistem PPDB untuk tingkat SMAN/K dibuka, banyak hal-hal lucu yang mereka alami.
Di antaranya, banyak calon murid yang salah mengunggah foto.
"Lucu juga sih, kadang file yang seharusnya Kartu Keluarga (KK), yang harus di-upload, tapi mereka up load foto selfie. Begitu juga dengan upload file foto ukuran 4×6, yang di-upload foto selfi," kata Junedi, Junat (3/7/2020).
Tak sampai di situ, saat pihak operator menghubungi mereka, kadang murid takut mengangkat telepon.
Ada juga yang mengangkat, namun setelah mendengar suara laki-laki yang menghubunginya, panggilan langsung dimatikan.
"Ada-ada sajalah," kata Junedi.
Ada lagi calon murid yang tidak percaya saat dihubungi oleh operator.
"Jadi mungkin mereka pikir penipuan. Ya banyaklah, luculah pokonya," kata Junedi.
Sementara itu, terkait proses PPDB sendiri, sementara ini tidak ada persoalan atau permasalahan yang dialami oleh panitia dan orangtua saat mendaftarkan anaknya.
"Kalau sistem tidak ada kendala, kalaupun ada orangtua yang datang ke sekolah, paling menanyakan bagaimana cara pendaftaran,"kata Junedi.
Tolak Dokumen Pendaftar
Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 menerima 1.681 berkas pendaftar pada hari kelima PPDB Kepri.
Hari ini diketahui merupakan hari terakhir pendaftaran PPDB Kepri untuk jenjang SMA/sederajat.
Ketua PPDB SMAN 1 Batam, Hanafi, mengatakan sebanyak 797 dokumen pendaftar terpaksa ditolak karena tidak memenuhi persyaratan administrasi.
"Saya laporkan data terakhir yang kami input kemarin sore ada 1.981 berkas yang masuk ke server," ujarnya, Jumat (3/7/2020) pagi.
Dari total jumlah itu, ada sebanyak 1.229 jalur zonasi, perpindahan orang tua 8, jalur prestasi 388 dan afirmasi 61 orang.
"Jadi hari ini tim panitia akan melanjutkan verifikasi, ada sebanyak 141 berkas pendaftar yang belum diverifikasi sembari menunggu dokumen pendaftaran masuk," ucapnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Bereslumbantobing)