Tarik Ulur Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bikin Kesal LAM, Pemko Bingung Bagi Porsi untuk UMKM

Lambatnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Tanjungpinang mengundang kritik dari Lembaga Adat Melayu (LAM)

Tribunnews
Ilustrasi- Warga menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang setiap bulan diberikan Rp 600 ribu 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Lambatnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Tanjungpinang mengundang kritik dari Lembaga Adat Melayu (LAM).

Ketua LAM Tanjungpinang, Wan Rafiwar pun menyatakan kekesalannya dan meminta Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Tanjungpinang, Rahma secepatnya mencairkan BLT yang sudah lama ditunggu-tunggu warga.

Kades Sunat Uang BLT Rp 400 Ribu, Massa Mengamuk Hingga Bakar Mobil Aparat, 4 Polisi Terluka

"Bagikanlah segera, masyarakat sangat butuh," ucapnya, Ahad (12/7/2020).

Ia juga menolak terkait wacana yang muncul mengalihkan BLT untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia bilang apa yang menjadi tujuan awal hadirnya BLT harus terealisasi.

Warga Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata menyegel kantor desa dan menyita aset milik desa karena tidak puas dengan proses pendataan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 oleh pemerintah desa, Kamis (21/5/2020).
Warga Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata menyegel kantor desa dan menyita aset milik desa karena tidak puas dengan proses pendataan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 oleh pemerintah desa, Kamis (21/5/2020). (POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo)

"Kalau tujuan awal untuk warga, BLT itu, ya, bagikan. Jangan ada lagi wacana mengalihkannya ke UMKM.

Kasihan warga yang sudah lama menunggu bantuan itu," ujarnya.

Fakta Terbaru Mobil Wakapolres Dibakar Warga yang Protes pembagian BLT, 6 Polisi Luka-luka

Polemik BLT di Tanjungpinang mencuat pascaketerangan yang disampaikan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Amrialis.

Pada 18 Juni lalu, ia mengaku anggaran untuk alokasi BLT kurang.

Adapun uang yang ada sebesar Rp 12,5 miliar, dianggap tak akan cukup untuk penerima yang berjumlah 35.090 Kepala Keluarga (KK).

“Kalau kami bagi Rp 12,5 miliar ke 35.090 KK otomatis tidak sampai Rp 600 ribu per KK sesuai aturan pusat,” ujar Amrialis di kantornya.

Detik-detik Mobil Wakapolres Dibakar di Jalan, Warga Ngamuk Pembagian BLT Dianggap Tidak Adil

Terkait hal ini, ia mengaku sudah meminta tambahan anggaran melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tanjungpinang lebih kurang Rp 21 miliar.

Suasana saat Bupati Bintan, Apri Sujadi bersama istri memberikan BLT tahap dua kepada warga Tembeling, Bintan, Senin (15/6/2020)
Suasana saat Bupati Bintan, Apri Sujadi bersama istri memberikan BLT tahap dua kepada warga Tembeling, Bintan, Senin (15/6/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

"Sudah saya minta TAPD untuk menambah anggarannya, dan sampai sekarang masih dalam pembahasan,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari, baru-baru ini menyatakan pemko mulai menyalurkan BLT mulai Juni.

BLT Tahap Dua di Bintan Cair, Bupati & Wabup Serahkan Langsung ke Masyarakat, Ini Nominal Besarannya

Saat itu ia berdalih, lambatnya penyaluran karena tak semua penerima memiliki rekening bank.

"Agar tepat sasaran dan tak ada masalah."

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved