TRIBUN WIKI
Ditemukan saat Wabah Polio, Simak Sejarah Penemuan Ventilator, Kini Digunakan untuk Pasien Covid-19
Ventilator merupakan salah satu peralatan medis paling penting dalam penanganan pasien Covid-19, terutama dengan kondisi yang sangat parah
TRIBUNBATAM.id - Ventilator merupakan salah satu peralatan medis paling penting dalam penanganan pasien Covid-19.
Alat bantu pernapasan ini diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi yang relatif parah.
Umumnya, pasien Covid-19 dengan tingkat infeksi yang sudah parah akan mengalami kesulitan bernapas.
Saat inilah ventilator digunakan.
Jika pasien kesulitan bernapas, secara otomatis tubuh akan kekurangan pasokan oksigen.
Kondisi tubuh yang kekurangan oksigen bisa berakibat fatal, bahkan berujung kematian.
Sejarah awal ventilator
Mesin pernapasan paling awal adalah Drinker respiratory yang ditemukan ilmuwan Amerika pada tahun 1928.
Seorang insinyur dan ahli kesehatan industri asal Amerika, Philip Drinker menemukan alat bantu pernapasan tersebut yang lebih dikenal sebagai iron lungs atau paru-paru besi.
Alat ini ditemukan di tengah epidemi polio tahun 1930-an dan 1940-an.
Di masa itu, wabah polio sangat parah dan mampu menyulap bangsal rumah sakit dipenuhi deretan anak-anak yang terbungkus alat pernapasan ini.
Saat menempuh studi di Harvard University, Drinker mulai bekerja di sebuah perusahaan industri.
Penemuan alat bantu pernapasan ditemukannya saat sebuah ide muncul ketika mengamati rekannya yang menggunakan sebuah alat respirasi pada seekor kucing.
Berbagai percobaan alat respirasi pada hewan yang dilakukan bersama Louis Shaw, rekannya.
Akhirnya, Drinker menyimpulkan metode ventilasi buatan ini juga dapat diterapkan pada manusia.
Pada saat itu, sebuah perusahaan gas di New York mendanai penelitian ventilasi buatan tersebut untuk membantu orang-orang yang mengalami sesak napas karena gas alam.
Penemuannya terus berkembang, hingga sebuah rumah sakit di Boston memanggil Drinker untuk merancang ruang khusus untuk bayi prematur.
Namun, saat berada di rumah sakit itu, Drinker melihat anak-anak sekarat, akibat polio.
Wabah ini membuat anak-anak bernapas dengan terengah-engah.
Saat itu, Drinker menyadari aplikasi respirator buatannya sangat dibutuhkan anak-anak dengan polio.
Drinker menguji prototipe respirator pada dirinya dan rekan-rekannya.
Pasien pertama yang menggunakan respirator adalah seorang gadis berusia 8 tahun dengan polio.
Drinker sekali lagi dipanggil ke Rumah Sakit Anak-anak di Boston, tempat gadis itu mengalami gangguan pernapasan.
Pada tahun 1929, Drinker dan Shaw menerbitkan sebuah artikel yang menggambarkan respirator mereka sebagai "alat yang agak rumit".
Respirator Drinker, seperti yang diketahui, terdiri dari tangki logam silindris dengan penutup dan kerah karet yang dipasang di salah satu ujungnya, sehingga kepala dan leher pasien akan menonjol.
Tekanan udara di dalam tangki dikontrol melalui mekanisme katup yang terhubung ke dua pompa udara.
Meskipun sebelumnya telah ada upaya ventilasi buatan dengan perangkat tekanan negatif, desain Drinker mengambil keuntungan dari ketersediaan sumber daya yang terus menerus dalam bentuk listrik.
Penemuan ini adalah momen penting yang sangat awal dalam teknologi medis modern.
Alat bantu pernapasan medis
Ventilator menggantikan respirator selama tahun 1950-an.
Mereka menggunakan tekanan positif, yang berarti mereka memompa udara ke paru-paru melalui masker wajah atau tabung di tenggorokan.
Seperti dilansir dari Science Museum, ventilator juga dikembangkan selama Perang Dunia Kedua.
Alat bantu pernapasan ini digunakan untuk memasok oksigen ke pilot pesawat tempur yang terbang di ketinggian.
Ventilator menjadi alat penting dalam pembedahan, serta perawatan medis intensif.
Pada tahun 1949, insinyur Amerika, John Haven Emerson mengembangkan ventilator anestesi.
Alat ini dibuat untuk mengatur pernapasan pasien dan membuat operasi menjadi lebih mudah dilakukan.
Teknologi ventilator terus berkembang semakin canggih untuk membantu pasien dengan gangguan pernapasan akut maupun untuk perawatan medis lainnya.
Kini, ventilator atau alat bantu pernapasan menjadi alat yang sangat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 yang mengalami kegagalan organ pernapasan akibat infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Sebelum Corona, Ventilator Selamatkan Pasien Polio".