BINTAN TERKINI
Rawan Kecelakaan, Jalan di Ceruk Ijuk Bintan Ini Butuh Perhatian Pemerintah
Jalan itu mengalami kerusakan lantaran sering terendam air di saat hujan turun hingga beberapa hari.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Kondisi jalan Lintas Barat Ceruk Ijuk, Toapaya, Kabupaten Bintan berlubang.
Akses jalan dari arah Tanjunguban menuju Km 16 ini tampak digenangi air.
Tidak hanya itu, batu kerikil tampak bertebaran di sekitar jalan itu.
Jalan yang rusak ini disayangkan warga dan sejumlah pengendara bermotor.
Pasalnya, kondisinya sudah semakin rusak hingga ke badan jalan.
"Awalnya itu hanya berlubang di bagian pinggir badan jalan itu saja. Karena sering digenangi air, ditambah tidak ada perbaikan, rusaknya jalan itu semakin parah," ucap seorang warga, Rozi ,Rabu (15/7/2020).
Ia menuturkan, kondisi jalan lintas barat itu rawan terjadi kecelakaan.
Warga Toapaya, Herman menuturkan, jalan di persimpangan Ceruk Ijuk dari arah Tanjunguban menuju Km 16 memang sudah rusak parah.
Menurutnya, jalan itu mengalami kerusakan lantaran sering terendam air di saat hujan turun hingga beberapa hari.
Herman berharap jalan itu bisa segera di perbaiki oleh Dinas terkait.Sebab jalan itu merupakan akses masyarakat yang melintas di jalan lintas barat dari arah Tanjunguban menuju Km 16 Toapaya, Bintan.
"Jadi di tengah jalan itu berlubang dan digenangi air. Semoga ada langkah nyata dari dinas terkait," ucapnya.
• Menimbang Arah Parpol di Pilgub Kepri, Muncul 3 Paslon Soerya-Iman, Ansar-Marlin dan Isdianto-Marlin
• Liga 1 2020 Berlangsung 1 Ooktober 2020 - 28 Februari 2021 Tanpa Penonton, Ketum PSSI: Jangan Nobar
Jalan di samping Tugu Adipura, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri rawan kecelakaan.
Lubang di Tugu Tanjak Bintan
Jalan seputaran bundaran yang biasa disebut Tugu Tanjak itu tampak bergelombang dan berlubang di beberapa titik.
Padahal jalan tersebut sangat ramai dilalui kendaraan, khususnya pengendara sepeda motor.
Adapun lebar dari jalan yang berlubang dan mengagah disana sekitar 30-35 cm dengan kedalaman sekitar 4-6 cm.
Seorang warga, Supriadi menuturkan, jalan yang berlubang itu menurutnya sudah lama rusak dan belum ada langkah perbaikan.
Tidak sedikit masyarakat yang hampir terjatuh jika melewati lokasi itu, jika tidak memperhatikan jalan yang berlubang.
Apalagi saat kondisi hujan, jalan yang berlubang itu di genangi oleh air dan tampak tidak berlubang.
"Lebih parahnya lagi jika malam hari, jalan yang berlubang itu hampir tidak terlihat,"terangnya, Jumat (10/7/2020).
Hal yang sama juga disampaikan Jailani, warga Bintan lainnya.
Jalan di bundaran tugu tanjak itu memang bergelombang dan ada yang berlubang.
"Iya benar, jalan itu bergelombang dan ada yang berlubang dan sangat rawan terhadap kasus kecelakaan," terangnya.
Jailani pun berharap kepada dinas terkait untuk memperbaiki jalan tersebut.Daripada ada korban kecelakaan akibat jalan yang bergelombang dan berlubang tersebut.
"Kalau bisa segera diperbaiki, soalnya jalan di bundaran itu merupakan akses masyarakat dan kendaraan sangat ramai melintas di sana," ucapnya.
Kondisi Jalan Raya Tanjunguban
Jalan Raya Tanjunguban Km 44 Lome Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri kerap banjir saat turun hujan.
Tak tanggung-tanggung, ketinggian air diperkirakan hingga di atas betis orang dewasa.
Ini menjadi pemandangan dan rintangan warga setiap hari turun hujan di lokasi ini.
Warga menduga banjir terjadi akibat saluran air atau parit yang tersumbat.
Ini belum lagi kondisi wilayah yang tersebut yang rendah.

Hingga saat ini belum ada langkah dari dinas terkait untuk memperbaiki saluran air tersebut.
Pengguna jalan di lokasi itu pun menjadi korbannya.
"Sudah lama itu, asal turun hujan, pasti banjir di sana," ucap seorang warga RT06 RW 03 Desa Bintan Buyu, Yakobus, Rabu (8/7/2020).
Pria yang 15 tahun tinggal di sekitar lokasi tersebut mengakui, ketinggian air biasanya mencapai lutut orang dewasa.
Kendaraan bermotor yang melintas di sana pun, tidak jarang mogok karena tak sanggup melewati genangan air.
"Bukan hanya pengendara motor saja. Lahan di belakang rumah saya pun kena dampaknya. Seperti rawa kalau sudah banjir," ungkapnya.
Akibatnya, tanaman yang ia tanam di lahan belakang rumahnya itu selalu busuk.
Yakobus berharap, dinas terkait segera menangani banjir tersebut. Salah satunya dengan cara memperbaiki parit diarea jalan, sehingga ketika hujan turun lokasi itu tidak lagi menjadi langganan banjir dan lahannya bisa ditanami tanaman.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)