Tusuk Dada Teman dengan Sajam Berkali-kali Sandra Puas, Kepada Polisi Pelaku Bilang Tidak Menyesal
Sandra yang ditetapkan tersangka pembunuhan terhadap temannya mengaku tidak menyesal dan puas.
TRIBUNBATAM.id - Kekesalan Sandra (26) yang sering diejek duda memicu dendam hingga nekat membunuh.
Ia tak menyesal menghujamkan pisau berulang kali ke dada temannya hingga tewas.
Warga Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan itu bahkan merasa puas telah membalas sakit hatinya pada korban.
• Baskara Mahendra Dapat Ancaman Pembunuhan, Sherina Munaf Geram hingga Minta Bantuan Followers
• Ungkap Misteri Pembunuhan Yodi Prabowo, Karyawan Metro TV Dijemput Polisi, Ada Apa?
• Misteri Pembunuhan Yodi Prabowo, Karyawan Metro TV yang Ditemukan tewas Usai Hilang Kabar 2 Hari
Sandra ditetapkan jadi pelaku pembunuhan terhadap temannya, Fahmi (20), warga Desa Petaling, Ogan Komering Ilir.
Ia mengaku tidak menyesal telah membunuh temannya sendiri.

Pelaku menusuk dada temannya secara berulang kali menggunakan senjata tajam.
"Tidak menyesal," kata Sandra di Polres OKI Selasa (14/7/2020)
Sandra mengaku puas telah melampiaskan dendamnya karena Fahmi kerap mengejeknya duda.
"Puas," tambah pelaku.
• Saksi Pembunuhan Babak Belur Diduga Dianiaya Polisi, Kapolsek Menerima Getahnya
• Fakta Pembunuhan Guru SD di Banyuasin: Pelaku Nonton Film Porno hingga Intip Korban saat Mandi
• Terungkap Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Pasuruan: Sebelum Dibunuh, Korban Diperkosa 2 Kali
Sandra menceritakan ia dan Fahmi sebenarnya sudah lama tidak bertemu karena ada permasalahan.
Pada hari kejadian, Fahmi menjemput dirinya mengunakan sepeda motor untuk jalan-jalan.
Saat di perjalanan terjadi cekcok mulut hingga ia mencabut pisau di pinggangnya dan menusukkannya ke dada Fahmi dari belakang.

Akibatnya pelaku dan Fahmi terjatuh dari motor.
"Saat kami jatuh Fahmi langsung lari, lalu saya kejar dan kembali saya tusuk dadanya berulang kali, saya tidak tahu berapa kali," cerita Sandra
Usai menusuk Fahmi, Sandra lari ke rumah keluarganya di Desa Lebung Gajah sebelum akhirnya ditangkap polisi satu jam setelah kejadian