AS Akan Memihak ke ASEAN, Sebut Cara Tiongkok di Laut China Selatan Mirip VOC dan EIC

Sudah merupakan rahasia umum jika China ingin menjadi negara superpower baru, kalahkan persekutuan AS dengan Inggris dan Uni Eropa, atau secara singka

Editor: Eko Setiawan
nhk
Setelah Merajalela di Laut China Selatan, China Cari Gara-gara dengan Jepang di Laut China Timur. Kapal penjaga pantai Jepang usir kapal penjaga pantai China di perairan Kepulauan Diaoyu (Senkaku), Laut China Timur, 2018 

TRIBUNBATAM.id - Ambisi China untuk menguasai dunia sepertinya tidak main-main.

Presiden China, Xi Jinping memang tidak main-main dalam mewujudkan visi China untuk menguasai dunia.

Sudah merupakan rahasia umum jika China ingin menjadi negara superpower baru, kalahkan persekutuan AS dengan Inggris dan Uni Eropa, atau secara singkat, negara-negara barat.

Kabar Baik, Pasien Corona Sembuh di Batam Bertambah Lagi, Pekerja Swasta, Jalani 3 Kali Tes Swab

Satu Keluarga Ditangkap Karena Sabu, Ibunya Sering Simpan Dalam Bantal Guling

Tidak hanya itu, China sadar jika ia masih punya musuh di Asia sendiri, salah satunya adalah India.

Oleh sebab itu China pun mulai berani menggempur India di Lembah Galwan, tempat perbatasan itu pertama kali dibuat oleh Inggris, negara yang pernah menjajah India.

AS sendiri sudah ketir-ketir menghadapi polah Tiongkok ini.

Tarif Labuh Jangkar di Perairan Kepri Mahal, Lebih Tinggi Dari Singapura, Ini Kata Kadishub

4 Pemuda Rudapaksa Remaja 14 Tahun, Awalnya Korban Dicekoki Miras Hingga Mabuk

Mengutip Times of India, seorang pejabat senior AS pada Selasa lalu sebutkan cara barbar China untuk menguasai Laut China Selatan persis dengan upaya kolonial Inggris berkuasa di dunia, yaitu dengan perusahaan kongsi dagang yang mereka dirikan: East India Company (EIC).

Jika asing di telinga Anda, EIC adalah kongsi dagang yang didirikan oleh Ratu Elizabeth I di tahun 1600 untuk melancarkan perdagangan teh dari Asia.

Kongsi dagang ini sempat berkuasa di Indonesia yaitu pada saat penjajahan Inggris, kala itu monopoli kongsi dagang Belanda, VOC, diguncang hebat oleh EIC sehingga penguasaan Belanda di wilayah Hindia Belanda (Indonesia) surut.

Namun, VOC segera merebut posisi mereka kembali untuk menjajah Indonesia dan sebabkan EIC untuk akhirnya berfokus untuk menjajah India.

Tapi jika dilihat gambaran umumnya, EIC maupun VOC sama-sama berebut kekuasaan untuk menguasai monopoli dagang di seluruh Asia.

Pernyataan pejabat senior AS tersebut keluar sehari setelah Menlu AS Mike Pompeo sebutkan klaim Beijing terhadap Laut China Selatan sangat ilegal.

Asistennya untuk Asia Timur pun mengecam masuknya kapal China baik kapal militer maupun kapal tongkang penangkap ikan milik BUMN China.

Asisten Menlu David Stillwell katakan jika perusahaan minyak negara China CNOOC dan firma lainnya berupaya mengintimidasi negara lain yang ingin berada di Laut China Selatan.

"Di semua susunan masyarakat kita, warga pantas tahu perbedaan antara perusahaan komersial dan arahan dari kekuatan negara asing," ujar Stilwell di Center for Strategic and International Studies.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved