Orangtua Ini Menyesal, Anak Selalu di Kamar Ngaku Belajar Online Ternyata Main Game dan Kena Stroke

Menyusul ditiadakannya tatap muka atau belajar mengajar di sekolah membuat gadget kini sangat erat dengan anak-anak

thinkstockphotos
Ilustrasi anak bermain gadget. Pada masa pandemi Covid-19, smartphone menjadi perangkat yang paling digemari oleh anak-anak menghabiskan waktu di rumah maupun belajar online 

Orangtua bocah ini hanya tahu putranya berada di kamar untuk mengikuti kelas online.

Mereka mengatakan kepada dokter bahwa anaknya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar.

Ilustrasi susah tidur karena bermain gawai
Ilustrasi susah tidur karena bermain gawai (Istimewa)

Sang anak berdalih mengambil kelas online, tetapi mereka kemudian mengetahui sang anak sebenarnya menghabiskan hari-harinya dan sebagian besar malamnya bermain video game.

Sayangnya, hal itu diketahui terlambat setelah sang anak mengalami stroke.

Menurut para ahli medis di Rumah Sakit Jiangbin, itu adalah penyebab utama stroke anak yang tidak biasa, yang membuatnya lumpuh lengan dan tangan.

“Dia menutup jendela dan mengunci pintu.

Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, ”kata ibu Xiaobin.

“Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman.

Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak 2 jam sehari," lanjutnya.

Setelah pingsan di rumahnya, Xiaobin dilarikan ke rumah sakit tempat CT scan mengungkapkan bahwa ia menderita stroke.

Syahrini Ungkap Kebiasaan Reino Barack Soal Gadget, Syahrini: HP Jatoh Aja Ganti yang Baru

Banyak Perusahaan Dunia Menetap, Begini Tingkat Kecanduan Gadget di Singapura

Anak Anda Mulai Kecanduan Gadget? Bisa Diatasi Dengan 7 Langkah Ini

Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan kepada wartawan bahwa kondisinya yang sangat tidak biasa pada usia yang sangat muda, kemungkinan besar disebabkan gaya hidup tidak sehat yang telah dijalaninya selama sebulan terakhir.

"Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah.

"Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya," kata Dr. Li.

"Kurangnya nutrisi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," imbuhnya.

Sementara itu, Xiaobin telah menjalani perawatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiangbin sejak Maret.

Ilustrasi anak dan gadget
Ilustrasi anak dan gadget (Istimewa)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved