Lewat Promosi Kim Yo Jong, Pakar Ungkap Kim Jong Un Bisa Dikudeta Adiknya Sendiri
Seorang pakar menuturkan jika Kim Jong Un berpotensi dikudeta oleh sang adik, Kim Yo Jong. Dia menuturkan politik Korea Utara memang tak bisa ditebak.
“Untuk menodai prestise internasional Partai Komunis China dan untuk mengalahkan China dengan pelecehan terus-menerus dari dalam dan dari luar,” sambung pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut merupakan pernyataan pertama dari Korea Utara yang mendukung China atas konfliknya China dengan AS terkait Laut China Selatan belakangan ini.
Pada Agustus 2019, Korea Utara mendukung langkah China untuk mempertahankan kedaulatan atas Hong Kong. Ketika itu, gelombang demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong tengah menggelora.
Korea Utara juga menuduh pasukan asing juga berusaha ikut campur dalam urusan dalam negeri China.
Dukungan terhadap China atas masalah Hong Kong kembali dilontarkan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Son-kwon, kepada duta besar China di Korea Utara, Li Jinjun.
Tahun lalu, Korea Utara bersama 36 negara lain menandatangani surat dukungan terhadap China yang dituduh memenjarakan etnik minoritas Uighur di provinsi Xinjiang.
Rangkaian pernyataan dan tindakan yang dilontarkan Korea Utara sangat menonjol. Itu karena Korea Utara jarang mengeluarkan komentar resmi tentang urusan global yang secara langsung tidak melibatkan dirinya.
Langkah Korea Utara tersebut diyakini sebagai upaya untuk membuat hubungan dengan Beijing semakin hangat. Baru-baru ini China ini memasok bantuan pangan ke Korea Utara.
Cina adalah mitra ekonomi terdekat Korea Utara. Kedua negara ini juga menjalin aliansi militer ketika China membantu Korea Utara selama Perang Korea 1950 hingga 1953.
Trump Ungkap Ingin Bertemu Kim Jong Un, Korea Selatan Mendukung, Korea Utara Merasa Tak Butuh
Donald Trump dikabarkan ingin bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Keinginan Presiden Amerika Serikat ( AS) itu disampaikan lewat eks Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, Kamis (2/7/2020).
Menanggapi hal ini, Korea Utara menyatakan, mereka "merasa tidak butuh" untuk melanjutkan pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui menyampaikan itu setelah tetangga, Korea Selatan (Korsel), menyerukan adanya pertemuan tingkat tinggi lain dengan Pyongyang.
John Bolton juga mengungkapkan kepada media setempat bahwa Trump ingin melakukan pertemuan dengan pemimpin negara komunis itu pada Oktober.