Singapura Terancam Resesi Kadis Pariwisata Akui Berimbas ke Wisman, Kepri Bidik Pelancor Lokal
Kabar tak sedap datang dari Negeri Jiran, Singapura. Pascapemilu Negara Singa dikabarkan mengalami resesi ekonomi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kabar tak sedap datang dari Negeri Jiran, Singapura.
Pascapemilu Negara Singa dikabarkan mengalami resesi ekonomi.
Hal ini menyusul keputusan pemerintah Singapura menerapkan lockdown beberapa waktu lalu untuk memutus penyebaran Covid-19.
Kabar ini pun mengundang perhatian dari banyak pihak salah satunya Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar.
• Singapura Alami Resesi, Walikota Sebut Kondisi Batam Masih Bisa Diatasi
• Dampak Pandemi Virus Corona di Luar Prediksi, Akibat Covid-19 Buat Semua Negara Terancam Resesi
• Resesi di Negeri Singa, Apa Dampaknya ke Kepri? Ini Tanggapan Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri
Buralimar bilang resesi ekonomi di Singapura akan berimbas langsung ke sektor pariwisata Kepri.
Selama ini Singapura memang mendominasi jumlah kunjungan ke Kepri dengan persentase sekitar 49 persen dari total kunjungan wisatawan asing (wisman).

“Saya tegaskan menyikapi ini, kita harus perkuat potensi wisatawan dalam negeri.
Jangan terlalu berharap dengan Singapura,” ujar Buralimar kepada Tribun Batam, Selasa (21/7/2020).
Dia menyebut jika terus menunggu Singapura membuka pintu keluar warganya akan menyebabkan potensi pariwisata di Kepri mati suri.
Buralimar optimistis potensi wisatawan nusantara (wisnus) atau wisatawan lokal tak kalah menarik untuk dimaksimalkan menunjang kemajuan sektor pariwisata di Kepri.
• Tarif Labuh Jangkar di Perairan Kepri Mahal, Lebih Tinggi Dari Singapura, Ini Kata Kadishub
• Berharap Wisatawan Mancanegara Datang, Pemko Batam Surati Pemerintah Singapura
• Singapura Resesi Tak Berdampak ke Indonesia, Beda Jika Ekonomi China Goncang
“Memang harus diakui selama ini Kepri mengandalkan wisman.
Tapi kita harus tahu wisnus juga menjanjikan.
Tahun kemarin saja tercatat jumlah wisnus itu kurang lebih 3 sampai 5 juta,” ungkap dia.
Sejauh ini ia mengaku masih menunggu kebijakan dari pemerintah Singapura terkait ancaman resesi ekonomi.
Namun jika itu benar-benar terjadi, Buralimar mengajak para pelaku sektor pariwisata memutar otak agar jumlah kunjungan wisnus dimaksimalkan.
