Mengenal Jet Tempur Eurofighter Typhoon yang Dilirik Menhan Prabowo, Pernah Duel dengan Sukhoi
Nama Eurofighter Typhoon jadi sorotan sejak tersiar kabar Indonesia akan memborong 15 unit dari Angkatan Udara (AU) Austria.
Pada September 2009, 4 Typhoon RAF dikerahkan RAF Mount Pleasant menggantikan F3 Tornado untuk membela kepulauan Falkland dan pemerintah Argentina pun mengeluarkan protes resmi.
Pada tanggal 24 Agustus 2010 proyek Eurofighter terancam berakhir dikarenakan adanya insiden kecelakaan jatuhnya pesawat Typhoon dua kursi yang menewaskan seorang Pilot Angkatan Udara Saudi Arabia.
Akan Diborong Indonesia?
Pemerintah Indonesia akan memborong 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Austria.
Seperti dilansir Kompas.com dalam artikel Indonesia Disebut Berminat Beli 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon Milik AU Austria.
Dilansir dari Aircraftcompare, Selasa (21/7/2020), harga Eurofighter Typhoon di Eropa berkisar antara 58-70 juta US dolar per unit.

Sementara untuk ekspor luar Eropa harganya mencapai 124 juta US dolar atau sekitar Rp 1,84 triliun (kurs Rp 14.800).
Harga itu bisa jauh lebih tinggi tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.
Rencana Indonesia untuk mengakuisisi 15 Eurofighter Typhoon AU Austria berawal dari surat yang dikirim Menhan Prabowo Subianto bertanggal 10 Juli 2020 kepada Menhan Austria, Klaudia Tanner.
Dalam surat tersebut Menhan Prabowo Subianto mengutarakan tujuan pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria adalah target modernisasi TNI AU.
"Karena itu saya mengajak untuk membahas secara resmi dengan Anda, Yang Mulia, tentang pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria untuk Angkatan Udara Republik Indonesia," demikian isi surat tersebut.
Dalam negeri Austria sendiri, operasional 15 pesawat tempur delta wing buatan konsorsium Eropa itu menuai perdebatan.
Austria berencana memensiunkan pesawat ini karena dianggap menghabiskan anggaran negara.
Menurut estimasi yang dilakukan pemerintah Austria, biaya operasional Typhoon akan mencapai antara 4,4 miliar hingga 5,1 miliar Euro selama 30 tahun ke depan.
Komisi khusus yang ditunjuk menghitung biaya ini mengatakan, dengan mengganti pesawat jenis lain, maka pemerintah Austria berpotensi melakukan penghematan 100 juta hingga 2 miliar Euro pada 2049 mendatang.
• Jet Tempur Rusia Su-57 Dipamerkan di MAKS Air Show, Dihadiri Presiden Rusia dan Turki