PDIP Tak Pilih Akhyar di Pilkada Medan, Kinerja Dianggap Buruk Petahana Langsung Lompat ke Demokrat

Partai besutan Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan masih belum menentukan pilihan mengusung siapa di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan.

KOMPAS.COM
Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat. Ia menyampaikan alasan partai tak mengusung Akhyar Nasution dalam kontestasi Pilwako Medan 2020. 

Editor: Azmi S

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Partai besutan Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan masih belum menentukan pilihan mengusung siapa di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan.

Meski ada bantahan beredar kabar PDIP akan mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution maju di Pilwako Medan.

Akhyar yang notabene kader PDI Perjuangan dikabarkan melompat ke Partai Demokrat.

Saat ini ia menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan.

Menyikapi hal itu Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat buka-bukaan alasan partai banteng tersebut tak mengusung Akhyar Nasution dalam kontestasi Pilwako Medan 2020.

Djarot menjelaskan alasan utama tak memilih Akhyar karena menilai kinerjanya buruk selama menjabat.

DPP PDIP Lebih Pilih Gibran Rakabuming Raka Maju di Pilkada Solo, FX Rudy Sebut Tetap Kecewa

Benarkah Jokowi Bangun Dinasti Politik? Berikut Jawaban PDIP soal Gibran Maju Pilwali Solo

Ketua Fraksi PDIP di DPRD Batam Minta Ada Jalur Khusus Pesepeda di Batam, Rencana Dishub di Nagoya

"Hasil evaluasi kinerja atas kader partai yang ditugaskan sebagai Wali Kota Medan tidak bagus, sehingga partai tidak akan mencalonkannya kembali," ujar Djarot kepada awak media, Sabtu (25/7/2020).

Djarot yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi itu mengungkapkan, pihaknya memberikan reward and punishment secara tegas dan terukur kepada semua kader yang bertugas di eksekutif.

Kolase foto Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka
Kolase foto Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka (Tribun Medan)

"Mereka yang berkinerja baik dan mampu menerapkan Pancasila dalam bentuk kebijakan dan program pembangunan daerahnya dan akan diajukan kembali sebagai calon kepala daerah," jelasnya.

Ia mengatakan kandidat kepala daerah yang mampu mensejahterakan rakyat dan membangun pemerintahan yang bersih, jujur serta transparan akan diajukan kembali sebagai reward dari partai tersebut.

Djarot mengungkapkan, PDIP ingin memutus mata rantai tradisi buruk yang telah menjerat 3 sosok bekas Wali Kota Medan yang tersandung kasus korupsi.

KENALKAN Kiki Handoko Sembiring, Anggota DPRD Fraksi PDIP, Hajar 2 Polisi hingga Dilarikan ke RS

Rekomendasi Bagi Pasangan Soerya dan Iman dari DPP PDIP Belum Turun, Soerya: Masih Bertahap

Harap-Harap Cemas Penantian Rekomendasi PDIP untuk Pasangan Lukita-Basyid di Pilwako Batam

"Kami menginginkan perubahan besar atas tata kelola pemerintahan di Kota Medan agar kasus korupsi yang menjerat wali kota tiga kali berturut-turut bisa diputus," imbuhnya.

Kandidat yang akan diusung, kata Djarot harus sosok pekerja keras, jujur dan inovatif dalam membangun kota untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan kota-kota besar lain di Indonesia.

Saat ini, menurut Djarot, PDIP memiliki kader yang melimpah yang siap ditugaskan sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

"Proses kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan dilakukan partai secara sistemik dan berkelanjutan melalui proses evaluasi kinerja secara terus menerus," ujarnya.

Djarot Syaiful Hidayat
Djarot Syaiful Hidayat (Tribunnews)

Bobby Datangi Kantor PDIP

Sementara itu bakal calon wali kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Kamis (23/7/2020).

Kehadiran Bobby semakin menguatkan isu bahwa menantu Presiden Joko Widodo ini sudah mendapat rekomendasi partai untuk maju dalam Pilkada Kota Medan.

Namun, saat ditemui wartawan usai pertemuan tertutup, Bobby mengaku kedatangannya hanya untuk bersilaturahim.

"Saya kan kader partai, jadi ke sini untuk bersilaturahim dengan sesama kader. Soal rekomendasi partai, kita menunggu pengumuman DPP," kata Bobby kepada wartawan, Kamis.

Masih Buron, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat Minta Harun Masiku Taat Hukum

Ahok BTP Jadi Komisaris Pertamina, Djarot: Kenapa Cuma Ahok yang Disuruh Mundur?

Djarot Syaiful Hidayat Tertawakan Anies Karena Sindir Ahok: yang Pakai Tak Pintar, Ya Berantakan

Menurut Bobby, selain berkonsentrasi melakukan konsolidasi, saat ini dia sedang menyerap aspirasi dari masyarakat dan menunggu rekomendasi.

Bobby mengklaim memiliki elektabilitas yang tinggi. Bahkan, dia sampai kewalahan menyambangi setiap relawan yang bermunculan.

"Insya Allah, kita masih paling unggul di Medan. Relawan kita hampir tak terbendung, setiap hari banyak yang muncul, kita kewalahan mendatangi," ucap Bobby.

Ditanya mengenai dukungan dari partai lain, Bobby mengatakan, secara umum permintaan dari partai lain sama, yakni menginginkan perubahan dan pembangunan lebih baik untuk Kota Medan.

"Dukungan dari partai lain itu semangatnya.

Sedangkan untuk rekomendasi, kita masih sama-sama menunggu ini.

Tapi secara umum, semangatnya di Pilkada Kota Medan, semua partai mau Kota Medan ada perubahan," kata Bobby.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, kehadiran Bobby adalah hal yang wajar sebagai seorang kader.

Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution saat melangsungkan pernikahan
Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution saat melangsungkan pernikahan (Instagram)

Dia membantah isu yang merebak yang menyebut Bobby sudah mendapat rekomendasi partai untuk masuk bursa bakal calon wali kota Medan.

"Bukan berarti kalau Mas Bobby datang ke sini, tandanya Beliau yang direkomendasikan, ndak... Tadi kami rapat internal, jadi saya suruh datang," kata Djarot.

Menurut Djarot, partainya masih menggodok beberapa nama calon yang akan bertarung di pilkada serentak, termasuk Pilkada Kota Medan.

Pelaksana Harian Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini memberi kisi-kisi bahwa partainya berharap yang diusung adalah generasi muda yang punya ide dan gagasan untuk menjadikan Kota Medan lebih baik.

"Ada yang tanya, berarti sinyalnya sudah kuat? Bukan sinyalnya yang sudah kuat, tapi frekuensinya jelas," kata Djarot.

Diberitakan sebelumnya, pada 12 Maret 2020, Bobby mengisi formulir pendaftaran sebagai kader PDI Perjuangan.

Alasannya memilih PDI Perjuangan karena mertuanya dari partai ini.

Namun Bobby menegaskan tidak ada intervensi yang membuatnya menjadi kader partai, atau keharusan agar dirinya menjadi kader partai manapun.

"Ya, berlabuh di PDI-P, seperti yang saja jelaskan tadi, saya sebagai seorang anak juga, pasti ingin mengikuti jejak dan meniru orangtuanya. Itu saja," kata Bobby. 

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Djarot S Hidayat Beberkan Penyebab PDIP Tak Usung Akhyar Nasution di Pilkada Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved