KENALKAN NAMANYA Anatasya, Jual Tisu untuk Beli Kuota Internet, Pinjan Ponsel untuk Belajar Daring
Untuk mendukung pembelajaran secara daring Anatasya meminjam ponsel tetangganya setiap hari. Ia juga berjualan tisu untuk membeli paket internet
Ini pun pekerjaan saya begini lah (jahit alas kaki) sama pembantu rumah tangga," ujar Nova.
Wanita berusia 40 tahun ini hari-harinya membuat 20 keset kaki dengan penghasilan total Rp 45 ribu per hari. Dengan kondisi serba pas-pasan ini, ia mengakui belum mampu membelikan HP untuk anaknya.
"Jahit alas kaki ini untuk makan sehari-hari.
Kalau uang dari bekerja di tempat orang itulah untuk bayar sewa rumah.
Itulah kami tutup lobang gali lobang tiap hari.

Tasya sempat pernah bilang mau beli handphone, 'mak beli handphone lah mak' tapi saya suruh dia bersabar jika nanti ada rezeki saya beli.
Kesulitan ini karena juga saya yang kerja sendiri.
Awaklah emak awaklah ayah," tutur Nova.
Nova mengungkapkan bahwa anaknya cukup rajin belajar.
"Dia mulai belajar jam 8, sarapan dulu baru pergi ambil HP, biar ada paketnya ya jualan lah dia.
Sempat juga dia mengeluh 'sampai kapanlah ya mak kayak gini'," ujarnya.
Nova berharap agar sang anak dapat berhasil di kemudian hari dan tercapai segala cita-cita anaknya.
"Harapannya ini sampai sukseslah dia sekolah, jangan sampai kayak awak yang tidak sekolah gitu.
Kalau bisa tercapailah cita-cita dia," pungkas Nova.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Perjuangan Siswa SMP Belajar Daring, Pinjam Ponsel Tetangga dan Jual Tisu Untuk Beli Paket Internet