IDUL ADHA 2020

Perolehan Hewan Kurban di Masjid Agung Karimun Menurun, Baru Terima Satu Sapi dari Bupati

Jumlah hewan kurban Masjid Agung Kabupaten Karimun diketahui masih sedikit dibandingkan tahun lalu.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Bagian Humas dan Kepegawaian Masjid Agung Kabupaten Karimun, Iyas Maulana menyebutkan, meski perolehan hewan kurban menurun, namun kesadaran masyarakat untuk berkurban pada tahun ini diakuinya meningkat. 

"Untuk tahun ini berkurang hampir 50 persen," kata Koordiantor Fungsional Karantina Hewan Stasiun Karantina Kelas IIB Tanjungbalai Karimun, Jemi Diporianto.

Di Kabupaten Karimun terdapat sekitar 15 pedagang hewan sapi kurban.

Dalam pengawasan hewan kurban, menurut Jemi juga berbeda dibandingkan tahun lalu.

Di antaranya adalah saat ini pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh pihak Karantina daerah asal hewan.

"Di sini kami tinggal turun ke kandang dan melakukan pemeriksaan fisik dan dokumennya saja," sebut Jemi.

Selain itu pemeriksaan terhadap kesehatan juga lebih ketat di tahun ini. Dimana pada tahun ini hewan kurban jenis sapi bali harus menjalani tes PCR penyakit Jembrana.

Jemi menjelaskan, penerapan aturan ini diminta oleh Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pasalnya pada tahun lalu wabah Jembrana ditemukan di Kabupaten Siak, Provinsi Kepulauan Riau.

"Tahun lalu tidak diwajibkan. Jembrana di Siak sempat wabah. Hasil disini secara serologis (ditemukan di antibodi dalam darah) penyakitnya sudah ada di Kepri. Tapi belum menimbulkan gejala," jelasnya.

Seorang pedagang di Kabupaten Karimun memeriksa sapi-sapi kurban. Pedagang hewan kurban di Karimun ikut mengawasi peredaran sapi bodong di Karimun jelang Idul Adha.
Seorang pedagang di Kabupaten Karimun memeriksa sapi-sapi kurban. Pedagang hewan kurban di Karimun ikut mengawasi peredaran sapi bodong di Karimun jelang Idul Adha. (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Diketahui penyakit Jembrana memang nenyerang jenis sapi ini. Di Kabupaten Karimun jenis sapi bali merupakan hewan kurban idola.

Selain Jembrana, hewan sapi kurban yang akan masuk ke Kabupaten Karimun juga harus bebas penyakit Brucellosis atau keguguran.

"Tidak pengaruh sama manusia (kedua penyakit tersebut), tapi sangat berpengaruh sesama sapi bali," tambah Jemi.

Sementara untuk pemeriksaan Covid-19, lanjut Jemi tidak dilakukan terhadap hewan kurban. Menurutnya hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan sapi kurban penularkan Covid-19 kepada manusia.

Pemeriksaan yang ketat terhadap kedua penyakit tersebut hanya dilakukan terhadap sapi yang didatangkan dari luar Karimun. Sementara sapi-sapi lokal tidak dikenakan pemeriksaan.

Disebutkan Jemi, hingga saat ini, seluruh hewan kurban yang masuk ke Karimun dinyatakan bebas dari penyakit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved