IDUL ADHA 2020
WNA Pilih Berkurban di Karimun, Berikut Data Hewan Kurban Untuk Idul Adha Dari Kemenag Karimun
Jumlah hewan kurban Karimun yang terdata di Kantor Kemenag Kabupaten Karimun sebanyak 725 hewan kurban hingga Rabu (29/7) sekira pukul 2 siang.
Di Kecamatan Durai sebanyak 23 hewan kurban. Sebanyak 5 sapi dari penduduk setempat dan 18 sapi dari penduduk setempat.
• Hujan Turun di Bintan, Manajer Usaha PT ASDP Batam Sebut Pelayaran Roro Masih Normal
• Cagliari vs Juventus Live RCTI Plus Pukul 02.45 WIB, Misi Cristiano Ronaldo Kejar Status Top Skor?
Di Kecamatan Meral Barat sebanyak 40 hewan kurban. Sebanyak 17 sapi dari penduduk setempat, 4 sapi dari WNA, 12 kambing dari penduduk setempat dan 7 kambing dari WNA.
Di Kecamatan Ungar terdapat 20 hewan kurban. Sebanyak 7 sapi dari penduduk setempat, 2 sapi dari WNA dan 11 sapi dari penduduk setempat.
Di Kecamatan Belat terhimpun 46 hewan kurban. Sebanyak 1 sapi dari penduduk setempat, 4 sapi dari WNA, 21 sapi dari penduduk setempat dan 20 kambing dari WNA.
Kesadaran Masyarakat Berkurban Meningkat
Hari raya Idul Adha 1441 Hijriah tinggal menghitung hari.
Sejumlah masjid, instansi dan perumahan yang mengadakan kurban telah bersiap-siap mengumpulkan jemaah yang ingin berkurban.
Namun untuk jumlah hewan kurban Masjid Agung Kabupaten Karimun diketahui masih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Bagian Humas dan Kepegawaian Masjid Agung Kabupaten Karimun, Iyas Maulana mengatakan hingga saat ini belum mencapai dua sapi.
"Satu sapi dari Pak Bupati, kemudian ada setengah lagi dari jemaah. Baru sekitar empat atau lima orang yang terkumpul. Satu sapi kan yang kurban ada tujuh orang," katanya, Senin (27/7/2020).
Pria yang akrab disapa Aan itu menyebutkan pada tahun-tahun sebelumnya jumlah hewan sapi yang dikurbankan di Masjid Agung Kabupaten Karimun sekitar lima atau enam ekor.
Meski perolehan hewan kurban di Masjid Agung sedikit, menurut Aan kesadaran orang untuk berkurban sebenarnya naik.
Para jemaah yang biasa berkurban di Masjid Agung saat ini memilih berkurban di instansi tempat mereka bekerja, masjid sekitar tempat tinggal ataupun wilayah permukimannya masing-masing.
Oleh karena itu Aan merasa Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi umat muslim untuk berkurban.
"Sepertinya meningkat. Mereka baru tau, o ternyata bisa berkurban di tempat kerja atau di perumahan. Jadi mereka kumpul-kumpul (untuk kurban) di sana," jelasnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)