BATAM TERKINI
TAK Yakin Siswi SMP di Batam 'Jual Diri' Demi Kuota, Kapolresta Barelang: Sebulan Dapat Rp 15 Juta
Kapolresta Barelang Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro menyebut kuota hanya alasan para siswi SMP untuk menutupi praktik prostitusi yang mereka jalani.
Editor: Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Kapolresta Barelang, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro angkat bicara terkait kasus maraknya prostitusi online yang melibatkan anak-anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar SMP.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah siswi SMP di Batam tertangkap basah sedang 'menjual diri' melalui aplikasi pesan MiChat.
Kepada polisi, para siswi SMP ini mengaku nekat menjual diri kepada pria hidung belang di Batam demi memenuhi gaya hidupnya dengan membeli smartphone dan kuota internet.
Hanya saja, Kapolresta menyebut kuota hanya alasan mereka saja untuk menutupi praktik prostitusi yang mereka jalani selama ini.
Menurutnya, apa yang mereka lakukan bukan sekadar memenuhi kuota internet saja.
“Tapi memenuhi kebutuhan alias profesi,” tegas Purwadi kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (31/7/2020).
Bahkan, Purwadi menuturkan, untuk tarif sekali melayani tamu, para siswi ini bisa mendapat Rp 5 juta.
Dalam sebulan, dia mengatakan, para siswi bisa melayani paling banyak 15 tamu.
“15 kali transaksi, sudah Rp 15 juta. Yakin buat beli kuota semua Rp 15 juta? Saya saja Rp 300 ribu tak habis untuk kuota,” tambah dia.
Ia melanjutkan, untuk kasus prostitusi online sendiri, pihaknya akan terus memantau media sosial.
Sebab, media sosial menjadi salah satu potensi terjadinya praktik prostitusi.
“Itu pengawasan tim Patroli Cyber. Kita pantau akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya,” katanya.
Sebelumnya, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Batuaji berhasil mengamankan 4 (empat) pelaku yang diduga terlibat dalam kegiatan prostitusi online di Batam.
Keempatnya beraksi di sebuah hotel di Batuaji, Kota Batam. Para pelaku diduga menjalani aksinya secara terorganisir.