VIRUS CORONA DI BINTAN
Rencana Belajar Tatap Muka Siswa Sekolah di Bintan Ditunda, Orangtua: Lebih Aman di Rumah
Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir mengatakan, proses belajar dari rumah diperpanjang hingga situasi Covid-19 normal lagi
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Kasus Covid-19 di Bintan Kepri mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Hal inipun berdampak pada rencana belajar tatap muka di sekolah pada pertengahan Agustus ini.
Rencana itu terpaksa ditunda. Kepala Dinas Pendidikan Bintan,Tamsir menyebutkan, melihat kondisi pandemi saat ini, proses belajar dari rumah akan diperpanjang hingga keadaan kembali membaik.
"Kemarin rencananya kalau tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Bintan, pertengahan bulan Agustus pelajar sudah bisa masuk dan belajar di sekolah," katanya, Senin (3/8/2020).
Namun dengan kondisi saat ini, ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, Disdik Bintan memutuskan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah.
"Jadi untuk proses belajar dari rumah (BDR) kita perpanjang sampai situasi Covid-19 kian normal lagi," terangnya.
• Bintan Lagoon Resort Tutup Operasional, 500 Pekerja Kena PHK, Ini Penjelasan Disnaker
• Pemprov Kepri Siapkan 2 Tempat Karantina Baru untuk Pasien Covid-19, Ratusan Warga Sudah Dites Swab
Sementara itu, terkait belajar di rumah memang menuai pro kontra di kalangan orangtua. Ada yang setuju dan ada pula yang keberatan.
Apalagi dengan adanya penambahan biaya untuk membeli paket dan waktu orangtua yang tergolong memang ikut sibuk dalam hal mengerjakan dan mengawasi anak saat belajar online.
Seorang wali murid Wati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurutnya memang lebih baik siswa belajar dari rumah dengan sistem online.
Pasalnya, situasi tengah pandemi dan tidak bisa terlalu memaksakan anak-anak bersekolah.
"Kita sebagai orang tua juga pasti khawatir dengan anak-anak kita saat belajar ke sekolah. Kita tidak tahu juga bagaimana di luar sana ketika belajar di sekolah. Sepertinya memang lebih aman belajar di rumah sampai keadaan membaik," ungkapnya.
Wati berharap, Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.
Berlaku Juga di Karimun
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun kembali menutup sekolah dengan sistem tatap muka.
Keputusan ini diambil setelah munculnya kasus baru Covid-19 di Karimun.
Sebelumnya Pemkab Karimun mulai membuka kembali proses belajar-mengajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sistem tatap muka. Itu pasca nihilnya kasus Covid-19.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan pemberhentian sekolah tatap muka dilakukan selama tiga hari, yaitu sejak Senin (3/8/2020).
"Saya sudah perintahkan Kadis Pendidikan. Sekolah sementara kita tutup tiga hari setelah ditemukannya kasus baru positif Covid-19 di Kundur," kata Rafiq.
Rafiq menyebutkan apabila kondisi tidak memungkinkan maka kebijakan menutup sekolah dapat diperpanjang hingga satu minggu.
"Sekarang kita lagi menunggu hasil tracing dari Dinkes. Jika ada yang positif maka akan diperpanjang sampai seminggu," ujarnya.
Dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19, orang nomor satu di Bumi Berazam itu juga menginstruksikan agar pengawasan pintu masuk Karimun lebih diperketat.
Ditegaskan Rafiq, ia telah mengontak Ketua Satgas Laut yang membawahi pengawasan di pelabuhan yakni Danlanal Karimun Letkol Laut (P) Mandri Kartono.
"Saya sudah kontak pak Danlanal. Pintu masuk Karimun seperti pelabuhan dan bandara kembali kita perketat pengawasan," terangnya.
Disampaikan Rafiq, pengetatan pengawasan di pelabuhan dan bandara itu meliputi penerapan protokol kesehatan. Di antaranya orang yang akan masuk ke Karimun juga diminta untuk melengkapi surat keterangan kesehatan.
Pemko Batam Akan Kaji Ulang
Tren perkembangan Covid-19 sepekan terakhir ini terpantau meningkat.
Di peta terkini persebaran Covid-19, Kecamatan Batam Kota juga berubah menjadi zona merah yang semula telah berubah kuning.
Melihat tren ini, Walikota Batam, Muhammad Rudi, pun menyatakan, perkembangan Covid-19 tak pelak mempengaruhi pertimbangan dalam membuka kembali sekolah.
"Pertengahan Agustus kan belum diputuskan. Nanti tinggal tim yang sudah dibentuk yang mempertimbangkam kembali," ujar Rudi, ditemui di Ruang Rapat Paripurna, Kantor DPRD Kota Batam, Senin (3/8/2020).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, di lokasi yang sama.
Menurutnya, saat ini ada dua faktor pertimbangan dalam menerapkan kembali belajar mengajar di sekolah.
"Pertama, orangtua murid tampaknya sudah merasa tidak nyaman kalau anaknya belajar di rumah. Di sisi lain, eskalasi terbaru perkembangan Covid-19 ini tetap harus diwaspadai," jelas Amsakar.
Atas pertimbangan itu, maka wacana pembukaan kembali sekolah di pertengahan Agustus masih akan dikaji lebih lanjut.
Keputusan ini juga akan memperhatikan kondisi perkembangan Covid-19 di Kota Batam.
"Kami akan lakukan kaji ulang, yaitu pak Wali bersama Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) akan adakan diskusi terbatas membahas hal ini," tutup Amsakar.
(tribunbatam.id/Alfandi Simamora/Elhadif Putra/Hening Sekar Utami)