73 Orang Tewas dan Ribuan Terluka, 2 Ledakan Dahsyat Guncang Beirut di Lebanon Bikin Panik Warga
Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon
Editor: Azmi S
TRIBUNBATAM.id, BEIRUT - Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah 2 ledakan terjadi.
Ledakan itu diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.
Pemerintah Lebanon menyebut 73 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika 2 ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut.
• Cerita Saksi Mata Soal Detik-detik Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon: Saya Rasa Seperti Gempa Bumi
• Video Detik-detik Ledakan Hebat di Beirut Lebanon, Tewaskan dan Lukai Banyak Orang
Ledakan berlokasi di kawasan pelabuhan dan mengguncangkan seluruh ibu kota.
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan 2.750 ton amonium nitrat disinyalir menjadi penyebab ledakan.
Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.
• Pernah Dihancurkan 7 Kali, Inilah Sejarah Kota Beirut, Lokasi Ledakan Dahsyat Lebanon
• Berasal dari Lebanon, Mia Khalifa Posting Video Ledakan, Eks Bintang Porno Ajak Berdonasi
"Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata dia.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang terluka di seantero ibu kota dalam insiden tersebut.
Dilansir AFP pada Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan mereka segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janjinya.
Sebelumnya Kepala Keamanan Umum Abbas Ibrahim mengatakan pihaknya mengamankan material berdaya ledak tinggi beberapa tahun sebelumnya.
Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.
• Deretan Selebriti Dunia dan Tanah Air Ikut Berduka Cita Atas Ledakan di Beirut, Lebanon
• Lebanon Alami Krisis Finansial Sebelum Ledakan Dahsyat di Beirut
Saking masifnya insiden ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.
Seorang prajurit anonim mengungkapkan apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau.
Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi.
"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal di dekat pelabuhan.
Dia menuturkan insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara pada 1975-1990.
Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.
• Mengenal Amonium Nitrat, Penyebab Ledakan di Beirut Lebanon, Memiliki Risiko Bahaya
Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan masuknya para korban luka.
Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan adanya donasi darah bagi para korban luka.
Di saat dewan keamanan nasional menyatakan Beirut sebagai zona bencana, PM Diab menyerukan kepada negara sekutu agar bersedia membantu mereka.
Belasungkawa langsung disampaikan seluruh dunia kepada negara Teluk tersebut.
Bahkan musuh besar mereka, Israel, mengulurkan bantuan.
"Kami mendengar suara ledakan.
Kemudian kami melihat jamur," kata seorang warga yang mengaku melihatnya dari Distrik Mansourieh.
Warga yang tidak disebutkan identitasnya tersebut menuturkan, saking hebatnya tekanan itu membuat mereka terempas ke belakang.
• Penyebab Belum Jelas, Presiden Lebanon Ungkap Ada 2.750 Ton Amonium Nitrat di Lokasi Ledakan
• Warga Dengar Suara Ledakan, Kebakaran di Karimun Diduga Berasal dari Drum Isi Minyak
Ratusan warganet kemudian menceritakan pengalaman memilukan yang mereka alami di media sosial dan ada warganet yang menceritakan bahwa bangunan di sekitarnya bergetar.
Kemudian seorang perempuan di pusat kota mengatakan insiden tersebut seperti gempa bumi, bahkan lebih besar guncangannya dibanding pembunuhan PM Rafiq Hariri pada 2005.
Kebetulan dua ledakan di Beirut terjadi sebelum pengadilan PBB menggelar sidang putusan atas PM Hariri, yang tewas setelah bom truk meledak.
Setidaknya empat terduga anggota Hezbollah menjalani sidang in absentia di Belanda.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2 Ledakan Guncang Ibu Kota Lebanon, 73 Orang Tewas dan Ribuan Terluka