KARIMUN TERKINI

Gawat, Jumlah Kasus DBD di Karimun Meningkat, Lebih Tinggi Dari Tahun Lalu, 1 Orang Meninggal Dunia

Tahun lalu jumlah kasus DBD di Karimun sebanyak 232 kasus. Tahun ini hingga Jumat (7/8) sebanyak 247 kasus

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Petugas melakukan pengasapan di Kecamatan Tebing Karimun pasca ditemukan kasus DBD di kawasan tersebut. Foto diambil beberapa waktu lalu. Hingga Jumat (7/8) ini, kasus DBD di Karimun sudah mencapai 247 kasus 

"Kami berikan gratis (bubuk abate)," ujarnya.

Ditambahkan Rachmadi, penderita DBD bervariasi dari segi umur, atau bukan hanya anak-anak saja.

Oleh karena itu mengajak seluruh masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola hidup 3M.

"Kalau masyarakat cuek ya susah. Masalah kesehatan itu tanggungjawab kita bersama," sebutnya.

Warga Minta Fogging Cegah Demam Berdarah

Dua warga Ranggam, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri menjalani perawatan karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penyakit yang meresahkan warga itu, belakangan jadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun.

 Malaysia Dianggap Terlalu Tenang Hadapi Konflik Laut China Selatan, Menlu Sampai Ditegur

 Erick Iskandar Sebut Tidak Ada Istilah Mantan Bagi Saudara, Berharap Jedar Belajar dari Kesalahan

Fokus mereka mengawasi daerah RT 1 RW 1 Ranggam. Mereka memfogging daerah itu.

Berdasarkan data yang diperoleh TribunBatam.id pada Juni, kasus DBD di Kabupaten Karimun meningkat sejak awal tahun 2020 hingga sekarang.

Kasus DBD menyebar disetiap Kecamatan di Karimun, Kecamatan Meral dengan kasus paling tinggi.

Hingga saat ini, sudah tercatat seratusan lebih kasus DBD di Kabupaten Karimun. Bahkan, DBD juga telah merenggut nyawa seorang anak berusia 11 tahun.

"Ada dua warga kita yang kena DBD. Kami minta Dinkes untuk fogging," kata Ketua RT setempat, Sudirman, Kamis (16/7/2020).

Sudirman merasa musim hujan turut mempengaruhi perkembangan Aedes Aegypti.

Ia meyakini, warganya selalu menjaga kebersihan.

Meski demikian, pihaknya akan tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan gotong royong, membersihkan selokan atau parit.

"Gotong royong intens kami lakukan. Bisa saja karena perubahan cuaca sekarang ini," ujarnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved