BATAM TERKINI

5 Fakta Kematian Hendri Alfred Bakari, Keluarga Pertanyakan Surat Penangkapan hingga Luka Lebam

Berikut fakta-fakta meninggalnya Hendri Alfred Bakari, terduga pelaku narkoba yang meninggal usai diamankan polisi:

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN
Suasana di ruang pemulasaraan jenazah RSBK Batam, Sabtu (8/8/2020) malam, sesaat jenazah Hendri akan dipindahkan ke RSBP Batam. Berikut 5 Fakta Kematian Hendri Alfred Bakari, Keluarga Pertanyakan Surat Penangkapan hingga Luka Lebam 

Saat ini jenazah Hendri sudah dibawa ke Rumah Sakit BP Batam untuk menjalani visum atas permintaan keluarga.

3. Sempat Sesak Nafas

Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman saat dikonfirmasi terkait meninggalnya terduga pelaku narkoba Hendri Alfred Bakari mengatakan, sebelum meninggal almarhum sempat mengalami sesak napas.

"Saat selesai pengembangan yang ketiga kali, yang bersangkutan merasa agak sesak napas. Dia pun meminta dibelikan obat asma semprot (spray), dan kami belikan," ujarnya pada Sabtu (8/8/2020).

Ia melanjutkan, usai diberikan obat, Hendri sempat merasa lebih mendingan, tetapi ketika pukul 05:00 WIB, ia kembali merasakan sesak dan meminta untuk diantarkan ke rumah sakit.

4. Keluarga Korban Pertanyakan Surat Penangkapan

Keluarga Hendri juga sempat mempertanyakan surat penangkapan yang tidak diberikan pihak kepolisian kepada pihak keluarga.

"Kami ada surat penangkapan, nanti jelasnya akan kami sampaikan," Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman.

Rahman mengatakan, saat penangkapan terhadap almarhum Hendri didapati narkoba jenis sabu-sabu.

"Untuk barang bukti, narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,14 gram berikut dengan timbangan, dan pirex. Jadi kami menilai yang bersangkutan ini pengedar karena dia memiliki timbangan," ujarnya.

Selain itu, menurut Rahman, pihaknya mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku Hendri juga pemakai narkoba jenis sabu-sabu.

"Juga ada saksi yang mengaku kalau mereka memakai sabu-sabu bersama," ujar Rahman.

5. Keluarga Syok

Saat melihat suaminya di rumah sakit, Amah merasa syok. Karena ia melihat muka suaminya sudah diperban dan di-wrapping rapi.

Amah menyatakan ia dan pihak keluarganya merasa janggal dengan kematian suaminya.

"Dia di awal sebelum ditangkap keadaan sehat, kalau memang salah maka ya harus diproses secara hukum. Masa dijemput hidup pulang sudah tidak bernyawa," ujarnya.

Dari pantauan Tribun Batam di ruang instalasi pemulasaraan jenazah, keluarga ramai memadati ruangan tersebut.

(Tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved