Perekonomian Turun Tajam, Singapura Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2020 hingga Minus 7 Persen
Singapura menjadi sorotan karena alami resesi ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Singapura kembali merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi negaranya.
Tempat makan yang berdiri sejak 23 tahun lalu ini untuk pertama kali menutup sementara operasinya.
Selain itu, toko ritel kenamaan dunia, Louis Vuitton dan Channel, kehilangan pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan asal China.
"Ini krisis terburuk bagi Singapura dan Orchard Road," terang pemilik salah satu toko jahit di Orchard Road, Kiran Assodani, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (4/8/2020).
Semenjak Covid-19 mewabah, pusat perbelanjaan, toko, dan restoran yang ada di Orchard Road mengalami penurunan penjualan sebesar 90 persen.
Hal ini menyusul pemberlakuan pembatasan wilayah ( lockdown) selama dua bulan yang membuat para turis mancanegara tak bisa masuk keluar negara tersebut.
Akibat dari kebijakan tersebut, Singapura mengalami kemerosotan pendapatan dari wisatawan mancanegara sebesar 20 miliar dollar Singapura atau setara Rp 213 triliun.
Pengelola salah satu toko koper yang terletak di Far East Plaza, Robert Chua, mengatakan, dia bisa meraih pendapatan atas penjualan koper sebesar Rp 266 juta per bulan dalam kondisi normal.

Saat Covid-19 melanda negeri ini, Robert hanya meraih pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp 96 juta. Menurut dia, itu masih untung walaupun sangat kecil.
"Setiap hari, saya datang ke toko dengan perasaan sedih karena tampak sepi.
Namun, kami perlu membayar sewa per bulan," ujar Robert.
Pusat perbelanjaan lainnya, Ngee Ann City, juga mengalami hal serupa dengan banyaknya penutupan restoran Jepang dan pakaian linen khas India.
"Tidak pernah seburuk ini dan saya sudah bekerja di ritel sejak tahun 1994," kata Manajer Fray I.D (merek pakaian Jepang) Nana Sahamat.
"Orchard Road" yang dipandang sebagai surganya tempat berbelanja para wisatawan mancanegara setiap kali ke Singapura kini tampak sepi.
Namun, beberapa pengunjung lebih memilih untuk berbelanja di mal-mal pinggiran kota di Singapura dengan merek yang tak terlalu mahal, seperti Uniqlo, Zara, dan Topshop.
Mereka merasa tak perlu untuk menjelajahi Orchard Road karena dianggap menjual merek kelas atas dunia.
(*)
• Hari Kemerdekaan Singapura, Gubernur Kepri Isdianto Kirim Surat Cinta ke Konjen di Batam
• Hari Ini Singapura Merdeka, Simak Sejarahnya Hingga Jadi Negara Maju, Dulu Dihuni Bajak Laut
• Masuki Tahap Pengujian Akhir, Singapura Kembangkan Obat Potensial Untuk Covid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Direvisi, Singapura Proyeksikan Ekonomi 2020 Minus 5-Minus 7 Persen".