PILKADA KEPRI
Lambang Partai Demokrat Mendadak Hilang dari Spanduk Isdianto-Suryani, Ini Kata PKS
Lambang partai demokrat pada baliho pasangan Isdianto dan Suryani dihapus atau ditutup menggunakan tempelan spanduk warna putih. Kenapa?
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bursa bakal calon gubernur di Pilkada Gubernur Kepri sudah mulai mengkrucut kepada tiga pasang calon.
Koalisi partai politik di Kepri telah menunjukkan bakal calon yang akan diusung.
Koalisi partai Nasdem, Golkar dan PPP mendukung pasangan calon Ansar Ahmad dan Marlin Agustin
Selanjutnya pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan di dukung PDIP, PKB dan Gerindra.
Dan selanjutnya Isdianto dan Suryani yang didukung oleh partai PKS dan Hanura.
Spanduk pasangan bakal calon telah bertebaran di mana-mana di setiap sudut kabupaten kota yang ada di Kepri.
Pasangan bakal calon dalam kampanye menggunakan baliho dan spanduk mengeluarkan jargon masing masing, serta menunjukkan foto terbaik dengan senyum yang memikat setiap mata yang menyaksikan.
Tapi ada yang aneh pada spanduk pasangan Isdianto-Suryani.
• AWALNYA Saling Ejek, Seorang Siswa SMP di Batam Tewas Usai Kepalanya Ditinju Temannya
Dalam baliho besar di beberapa titik sudut kota Batam di dalam baliho terbesut tertulis "INSANI" Isdianto Suryani untuk kepri 2020 teruskan pembangunan.
Dari pantauan Tribun beberapa waktu lalu di baliho tersebut juga disertakan partai pengusung pasangan calon tersebut dimana terdapat lambang partai Hanura, PKS dan Demokrat.
Tapi pada Jumat (14/8/2020) lambang partai demokrat telah dihapus atau ditutup menggunakan tempelan spanduk warna putih.
Sehingga saat ini hanya lambang dua partai pengusung yang tertera di baliho Isdianto dan Suryani yakni PKS dan Hanura.
Penghapusan logo partai Demokrat di pasangan Isdianto dan Suryani seakan memberikan sinyal bahwa partai berlambang mercy besutan AHY itu tidak jadi mendukung pasangan tersebut di pilkada kepri mendatang.
Padahal ketua umum Demokrat dan presiden PKS sudah menjalani komunikasi politik di setiap daerah yang memungkinkan untuk berkoalisi di pilkada Serentak 2020.