Takut Covid-19 Kembali Menyebar di Korea Utara, Kim Jong Un Tolak Bantuan Internasional
Korea Utara telah mengumumkan pencabutan lockdown di Kaesong. Kim Jong Un menyatakan menolak bantuan internasional dan akan menutup perbatasan Korut.
Kim Jong Un menggelar mengadakan pertemuan dewan kebijakan eksekutif Partai Pekerja pada Kamis (6/8/2020).
Pemimpin tertinggi Korea Utara itu memerintahkan agar bantuan khusus segera dikirimkan ke kota Kaesong terkait dengan virus Corona atau Covid-19.
Kaesong saat ini sedang berada dalam status lockdown setelah untuk pertama kali Korea Utara melaporkan kasus Covid-19, Melansir Yonhap.
Pekan lalu, Korea Utara mengumumkan keadaan darurat dan mengatakan bahwa mereka akan memberlakukan sistem lockdown di Kaesong.
Pemerintah mengklaim bahwa virus Corona ini dibawa oleh seseorang baru saja kembali dari Korea Selatan.
Pertemuan hari ini membahas dengan detail mengenai keadaan kota Kaesong yang sepenuhnya terisolasi dan ada dalam keadaan darurat.
Kemudian diputuskan bahwa Komite Pusat akan segera mengirimkan pasokan makanan serta bantuan dana ke kota tersebut.
Korea Utara juga memutuskan untuk membentuk departemen baru di dalam Komite Pusat Partai yang nantinya akan bertugas untuk membahas cara-cara yang bisa meningkatkan sistem koordinasi para anggotanya.
Langkah pencegahan Covid-19 yang diambil Kim Jong Un
Segera setelah kasus Covid-19 teridentifikasi, Korea Utara langsung melakukan sejumlah langkah pencegahan terhadap penyebaran virus Corona.
Salah satunya adalah memberlakukan lockdown di kota Kaesong sejak akhir bulan lalu.
Tindakan karantina yang ketat dan penyaringan distrik juga sedang berlangsung. Kantor berita KCNA melaporkan, sejumlah test kit, pakaian pelindung, dan peralatan medis dengan cepat dipasok.
Langkah itu diambil setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat pada Minggu (26/7/2020) setelah seseorang yang dicurigai terinfeksi virus Corona kembali dari Korea Selatan.
Korea Utara telah melaporkan pengujian 1.211 orang untuk virus tersebut pada 16 Juli dengan semua hasil negatifnya kembali,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.