MUJA Hewan yang Selamat dari Pengeboman Perang Dunia II dan NATO, Masih Hidup di Kebun Binatang
Muja, buaya tertua di dunia yang hidup di kebun binatang Belgrade, Serbia pada Kamis 13 Agustus 2020 merayakan ulang tahunnya yang ke-85.
MUJA Hewan yang Selamat dari Pengeboman Perang Dunia II dan NATO, Masih Hidup di Kebun Binatang
TRIBUNBATAM.id - Apa jadinya hewan purbakala seperti buaya dicintai dan mendapatkan layanan khusus.
Buaya yang bernama Muja yang hidup di kebun binatang Belgrade, Serbia bahkan diharapkan bisa hidup lebih lama lagi.
Muja merupakan reptil tertua yang masih hidip dan pada Kamis 13 Agustus 2020 merayakan ulang tahunnya ke-85.
• Detik-detik Buaya Berusia 112 Tahun Dipotong & Dikafani dalam Ritual Adat karena Kerap Serang Warga
• Sedang Cuci Pakaian di Sungai, Seorang Ibu Diterkam Buaya, Hingga Kini Belum Ketemu
Seperti di film-film, kehidupan Mujajadi sorotan karena bisa bertahan dari Perang Dunia II.
Muja kecil dan remaja berhasil selamat dari beragam pengeboman di beberapa negara
Dan sejak itu ia tidak pernah meninggalkan kolam kecil di kebun binatang Belgrade, ibu kota Serbia.
Para penjaga kebun binatang tidak tahu persis tanggal berapa Muja menetas, tetapi reptil itu diketahui tiba pekan ini pada Agustus 1937 dari kebun binatang Jerman.
"Dia jantan yang lebih tua dan kami menghormati usianya," kata Jozef Edvedj dokter hewan di kebun binatang itu kepada kantor berita AFP.
Ia mengatakannya sambil membantu petugas mengarahkan tikus-tikus mati ke rahang reptil yang sudah bergerak lambat itu.
Muja resmi menjadi buaya penangkaran tertua di dunia, ketika Saturnus yang lahir pada 1936 mati di kebun binatang Moskwa, Rusia, pada Mei 2020.
Menurut laporan berita dari 1937, Muja berusia 2 tahun saat tiba di Belgrad.
Saat itu kebun binatangnya Belgrad baru dibuka setahun.
Namun dalam foto-foto dilaporan itu Muja tampak lebih tua dan para penjaga kebun binatang meyakini Muja sebenarnya berusia lebih dari 90 tahun.
Meski Muja tidak banyak berkelana ke luar kolam berukuran 12x7 meter yang jadi kandangnya, dia berhasil selamat dari pengeboman Perang Dunia II yang menewaskan banyak hewan di kebun binatang bersama 6 penjaganya.
Reptil itu tiba di Belgrade saat masih menjadi ibu kota Yugoslavia.
Ia hidup di masa perpecahan negara itu dan selamat lagi dari pengeboman lainnya oleh NATO pada tahun 1999.
Muja dikabarkan masih dalam "kesehatan yang baik untuk usianya" saat ini dan satu-satunya isu kesehatan besarnya adalah pada 2012, saat cakar kanannya harus diamputasi karena gangren.
"Operasinya sangat sulit tapi berhasil.
Muja sembuh dan disesuaikan dengan gaya hidup baru," ujar Edvedj.
Dikarenakan usianya yang sudah lanjut Muja tidak banyak bergerak tapi bisa tiba-tiba lincah saat jam makan, yang hanya dilakukan 1-2 kali dalam sebulan.
Akhir-akhir ini dia sering butuh sedikit bantuan untuk menemukan "mangsanya", yang ditempatkan penjaga kebun binatang tepat di depan rahangnya.
Makanannya terdiri dari tikus-tikus, kelinci, burung, daging kuda dan daging sapi.
"Kami menyebutnya 'buffet'," ujarnya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Muja juga diberikan suplemen mineral dan vitamin.
Muja diuntungkan sebagai hewan berdarah dingin, karena memberinya metabolisme yang lambat sehingga memperlambatkan kerusakan sel.
Dengan demikian ia memperpanjang usia hidupnya, tutur Edvedj.
"Saya benar-benar berharap kami bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-100, karena saya yakin dia bisa hidup nyaman selama 15-20 tahun lagi," kata dokter hewan tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buaya Tertua di Dunia Ulang Tahun Ke-85, Ini Kisahnya Selamat dari Bom PD II
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/4-7-2020-video-anak-anak-main-di-sungai-bareng-buaya.jpg)