TRIBUN WIKI
Mengenal Mak Yong, Seni Teater Tradisional Melayu yang Jenaka Namun Sarat Makna
Provinsi Kepulauan Riau memiliki beragam budaya dan kesenian yang masih lestari hingga kini, salah satunya adalah Mak Yong
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Provinsi Kepulauan Riau memiliki beragam budaya dan kesenian yang masih lestari hingga kini.
Didiami oleh masyarakat Melayu, kebudayaan dan kesenian yang ada di kota dan kabupaten di Kepri juga kental dengan nuansa Melayu.
Salah satu yang masih terjaga hingga kini yakni seni teater tradisional Mak Yong.
Kesenian ini cukup populer di Batam dan Bintan.
Mak Yong sering ditampilkan pada perayaan-perayaan besar untuk memeriahkan acara.
Keunikan dan pemeran
Dalam pertunjukannya, Mak Yong banyak menceritakan tentang kehidupan istana, lengkap dengan pesan moral yang hendak disampaikan.
Namun, tatkala harus berhadapan dengan modernisasi seni pertunjukan, Mak Yong kini bertransisi menjadi teater yang kocak agar tetap disukai.
Alunan musik tetawak, gendang, dan rebab terdengar mengalun, menandai dimulainya pementasan Mak Yong.
Kemudian para pemainpun memasuki panggung pertunjukan.
Para pemeran Mak Yong terdiri dari Pak Yong (memerankan raja), Pak Yong Muda (memerankan pangeran), Putri Mak Yong (memerankan putri raja).
Selain itu, ada beberapa tokoh lain dalam ceritanya, seperti munculnya pelawak, dewa, jin, pegawai istana, dan binatang, dengan ciri khasnya memakai topeng.
Lalu, ada juga Pengasuh, yang merupakan orang kepercayaan raja, Wak Perangbon sebagai pengawal.
Kemudian, ada Wak Perang Agun, Wak Perang Utan, Wak Perang Paya, Tok Mersi Mata Api, Tok Nojong, Kuda Hijau Pelana Kuning sebagai kuda jelmaan, Kijang Beremas Tunduk Rencana, Harimau Besar Sirejang, Kilat Sijanda Wangi Beranak Mude dan Sarung Batak Sakti.