BATAM TERKINI

Orang Tua Harus Waspada, KPPAD Kepri Catat Kasus Perundungan Anak Paling Dominan di Kepri

Kasus perundungan dengan anak sebagai korbannya dapat terjadi di sekolah ataupun lingkungan bermain anak.

akun pribadi facebook
Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial menyebutkan, kasus perundungan (bullying) dengan anak sebagai korban menjadi kasus kekerasan yang paling dominan. 

Hasil rontgen menunjukkan jika Yasa mengalami cedera serius di bagian kepala dan sempat dipakaikan alat bantu pernapasan (ventilator) saat pihak rumah sakit pertama kali menerimanya.

"Kalau sampai fatal (meninggal dunia) baru kali ini (korban Yasa). Kalau sebelumnya, bully hanya berakibat terhadap gangguan kejiwaan anak dan kalau fisik hanya cedera ringan," ujar Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial kepada TribunBatam.id saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

Tren terhadap kasus perundungan atau bully di Provinsi Kepri diakui Erry cukup tinggi.

Akan tetapi, beberapa kasus tak terpantau maksimal akibat minimnya laporan dari pihak korban kepada KPPAD Kepri.

Dari 10 kasus perundungan di tahun 2020, Erry menuturkan hampir keseluruhannya terjadi di lingkungan pergaulan anak.

Alasannya, selama pandemi Covid-19 melanda Kepri kegiatan belajar anak dilakukan dari rumah.

"(Kasus) Bully ini sebenarnya banyak. Karena laporan tak ada, jadi data pun tak terekap. Biasanya terjadi di sekolah," tambah dia.

Berbicara kasus dugaan perundungan terhadap Yasa, Erry mengatakan pihaknya akan tetap menyerahkan proses hukum kepada pihak terkait.

Akan tetapi, pendampingan terhadap pelaku juga akan terus dilakukannya dengan pertimbangan si pelaku termasuk kategori anak di bawah umur.

"Sejauh ini belum tahu kelanjutannya. Yang jelas, proses hukum berlanjut," tegasnya.

Erry mengatakan, pihaknya menganggap wajar jika orang tua Yasa meminta keadilan terhadap kematian anaknya akibat dugaan penganiayaan.

Menurutnya, selama berada di koridor hukum, pihaknya akan selalu mendukung langkah orang tua Yasa.

"Itu memang tindak pidana dan ada koridor hukumnya. Jadi silakan saja jika ingin meminta keadilan. Kami juga sangat menyesalkan ini bisa terjadi," lanjutnya.

Dari Erry pun diketahui jika Yasa merupakan anak tunggal. Oleh sebab itu, dia merasakan betul kesedihan orangtua akibat kepergian Yasa.

Mediasi antara keluarga pelaku dan korban pun diketahui telah dilakukan beberapa waktu lalu saat Yasa tengah terbaring koma di RSBK Kota Batam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved