Kecuali Anak-anak, Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat Tak Akan Diwajibkan ke Semua Orang
Amerika Serikat ( AS) mengumumkan tidak akan mewajibkan vaksin Covid-19 diberikan ke semua orang. Namun untuk anak-anak wajib diberikan vaksin.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Amerika Serikat ( AS) mengumumkan tidak akan mewajibkan vaksin virus Corona atau Covid-19 diberikan ke semua orang.
Pengumuman ini disampaikan oleh Dr Anthony Fauci pejabat penyakit menular utama di Amerika Serikat.
Disampaikan pada Rabu (19/8/2020) dalam konferensi video yang diadakan Universitas George Washington.
Ia juga menyebutkan beberapa kelompok yang diwajibkan, contohnya anak-anak.
"Anda tidak bisa memberi mandat dan memaksa siapa pun untuk mendapat vaksin. Kami tidak pernah melakukannya," kata Fauci yang juga bertugas di satgas virus Corona Gedung Putih, dikutip dari AFP Kamis (20/8/2020).
"Anda bisa memberi mandat kepada kelompok orang tertentu seperti petugas kesehatan, tetapi untuk masyarakat umum Anda tidak bisa," tambahnya.
• Joe Biden Siap Maju ke Pilpres Amerika Serikat, Didukung Petinggi CIA hingga FBI
Fauci mengutip contoh dari National Institutes of Health, di mana petugas kesehatan tidak dapat merawat pasien tanpa suntikan vaksin flu.
Sementara itu Perdana Menteri Australia Scott Morrison beberapa jam sebelumnya mengumumkan, vaksin corona jika telah mendapat izin akan wajib diberikan ke semua orang di "Negeri Kanguru".
Pengecualian diberikan untuk orang-orang dengan kondisi medis tertentu.
Namun sistem pemerintahan "Negeri Paman Sam" yang terdesentralisasi dan sentimen anti-vaksin yang telah berkembang selama beberapa dekade, membuat program imunisasi wajib menjadi sulit diwajibkan.
"Itu tidak bisa diterapkan dan tidak layak," kata Fauci masih dikutip dari AFP.
Namun calon aturan ini tidak menghalangi negara-negara bagian untuk mewajibkan vaksin bagi anak-anak sekolah.
Sebelumnya vaksin sudah diwajibkan bagi anak-anak sekolah untuk menghindari penyakit tertentu seperti campak, meski beberapa dikecualikan karena alasan medis atau agama.
Bagaimana pun, pemerintahan Presiden Donald Trump telah memesan ratusan juta dosis vaksin dari enam perusahaan, dan akan didistribusikan secara gratis.