Muharram 2020
Pawai Obor Halau Covid-19 dan Salat Tasbih Semarakkan Perayaan 1 Muharram 1442 di Batam
Warga dan jamaah masjid besar di jalan utama Bengkong ini, memeriahkan 1 Muharram dengan lebih khidmat. Mereka memilih di dalam masjid.
TRIBUNBATAM.id, BATAM -- Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tak menyurutkan semangat warga Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memeriahkan malam peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah.
Momen pergantian tahun hijriyah ini justru jadi ritus spiritual menghalau bala wabah dari pandemi global ini.
Selain berzikir dan membacakan doa dan zikir penutup tahun jelang Magrib, dan doa pembuka tahun, warga juga merayakan dengan suka cita dan menerapkan protokol kesehatan.
Warga dari 3 RT di RW XII Kelurahan Bengkong Kartini, Kecamatan Bengkong, misalnya, Rabu (19/8/2020) malan, menggelar pawai obor Muharram.

Sekitar 70-an santri dan santriwati dari Taman Pendidikan Quran (TPQ) Al Ikhlas dan TPQ Al Mubaroq, keliling di jalan-jalan pemukiman dengan membawa obor api.
"Sebenarnya bisa lebih banyak, tapi karena Corona kami batasi anak-anak yang ikut," kata Mugiyono, warga RW 12 Bengkong Kartini, kepada Tribun, di sekitar Masjid Al Mubarokah, Bengkong Kartini, Kamis (20/8/2020).
Dia menyebutkan, acara tahunan ini sejatinya lebih meriah.
Dari pantauan Tribun, peserta pawai dan arak-arakan obor Muharram mengenakan masker, faceshield dan menjaga jarak.
Acara yang diinisiasi Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Masjid Al Mubaroqah ini dihelat oleh Remaja Masjid, yang diketuai Eko Budi Priyanto dan Mukhsinin (sekretaris panitia).
Acara ini didukung sepenuhnya oleh Ketua Takmir Masjid Al Mubaroqah Mohammad Ishaq.
Suasana kemeriahan dan khidmat juga dilaporkan berlangsung di Remaja Masjid Baitul Jannah, Perum RSS HPM Kelurahan Bulian, Batu Aji, Kota Batam.
Suasana khusyuk terlihat Di Masjid Istiqomah Bengkong Abadi, Rabu (19/8/2020).
Warga dan jamaah masjid besar di jalan utama Bengkong ini, memeriahkan 1 Muharram dengan lebih khidmat. Mereka memilih di dalam masjid.

Sejak pukul 17.00 WIB, sebelum Magrib, warga sudah berkumpul.
Mereka menggelar zikir dan pembacaan doa akhir tahun 1441 H dan awal tahun 1442 Hijriyah.
Puluhan warga membawa air mineral botolan. Takmir dan penyelenggara acara tahunan juga menyiapkan air mineral botol sedang di dekat pintu masjid.
Panitia dan Pengurus Masjid mengundang Ustad Ali Mansyur, untuk menjadi pemandu zikir dan imam sholat tasbih berjamaah.
Karena menerapkan physical distancing, Banyak jamaah yang terpaksa salat di pelataran samping masjid.
"Kita salat tasbih 4 rakaat, dengan jumlah bacaan tasbih 300 lafadz, ini sunnah Rasul, kalau tak bisa tiap pekan, tiap bulan, ya tiap tahun, dan 1 Muharram ini momennya," kata Sang Ustad sebelum acara dimulai.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Nabi Muhammad menerangkan bahwa setidaknya ada 300 jumlah tasbih yang kita baca selama empat rakaat ketika sholat tasbih.
Yaitu, dalam satu rakaat bacaan tasbih di baca selama masing-masing 15 kali ketika berdiri, 10 kali ketika ruku, 10 kali setelah ruku , 10 kali ketika sujud (dikali 2 sujud=20), dan 10 kali ketika duduk diantara dua sujud.
Maka total dalam satu rakaat ada 75 tasbih yang kita baca setip rakaat.
Dalam manuskrip dan risalah Rasul, disebutkan Sholat tasbih dapat membantu menghadapi masalah karena akan menangkan hati dan jiwa kita. Karena dengan kalimat tasbih yang kita baca, insyaalah Allah akan memberikan kemudahan.
Nabi Muhammad SAW pernah memberi saran kepada pamannya Abbas bin Abdul Muththalib untuk melakukan sholat tasbih meski hanya sekali seumur hidup. (zil)