POSITIVE PARENTING

Butuh Perhatian Khusus dari Orangtua, Berikut 5 Cara Mengatasi Trauma Pada Anak

Trauma pada anak bukanlah sesuatu yang mudah untuk diatasi orangtua. Harus diperhatikan secara khusus agar trauma yang ia rasakan tidak berkelanjutan.

tribunjateng
ILUSTRASI - 5 cara mengatasi trauma pada anak. 

Ini dapat membuat anak menunjukkan emosinya secara berlebihan.

Anak juga lebih cenderung untuk menyembunyikan perasaan mereka.

Bagaimana cara mengatasi trauma pada anak?

Reaksi anak terhadap trauma dapat ditunjukkan secara langsung maupun nanti, dan tingkat keparahan dari trauma ini pun bisa berbeda antar anak.

Anak-anak yang sudah mempunyai masalah kesehatan mental, pernah mengalami trauma di masa lalu, mempunyai dukungan yang sedikit dari keluarga dan lingkungan sekitar, dapat menunjukkan reaksi yang lebih terhadap trauma.

Tanda trauma yang ditunjukkan anak pun bisa berbeda-beda tergantung dari usia anak.

Anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami trauma akan menunjukkan tanda seperti ketakutan, terus “menempel” pada orangtua, menangis atau berteriak, merengek atau gemetar, diam saja, dan menjadi takut akan gelap.

Sedangkan, anak usia 6-11 tahun akan menunjukkan tanda seperti mengisolasi diri, menjadi sangat pendiam, mengalami mimpi buruk atau masalah tidur, tidak ingin tidur, mudah marah dan bisa berlebihan, tidak mampu berkonsentrasi di sekolah, mengajak teman berkelahi, dan kehilangan minatnya untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Untuk mengatasi trauma pada anak ini, kita sebagai orangtua dapat melakukan beberapa hal, sebagai berikut:

Melakukan hal-hal rutin bersama

Ajak anak melakukan kegiatan rutin bersama, seperti makan bersama, nonton tv bersama, dan pergi tidur.

Lakukan kegiatan sehari-hari ini seperti biasa. Hal ini memungkinkan anak merasa lebih aman dan terkontrol.

Biarkan anak tinggal dengan orang yang akrab atau dekat dengannya, seperti orangtua dan keluarga.

Anak butuh perhatian khusus dari orangtua

Sesudah mengalami trauma, anak cenderung lebih tergantung pada orangtua, terutama ibu, sehingga sebagai ibu harus menyediakan waktu untuk anak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved