Bahas Gedung LPMP Jadi Tempat Karantina, Pemerintah Kembali Gelar Pertemuan dengan Warga Toapaya
Demi kebaikan bersama, Sekda Bintan, Adi Prihantara meminta warga Toapaya tak lagi menolak gedung LPMP Kepri menjadi lokasi karantina pasien Covid-19
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Sekretaris Daerah Bintan, Adi Prihantara menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian pemerintah memutuskan penggunaan gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kepri sebagai rumah karantina pasien positif Covid-19.
Hal ini disampaikannya di hadapan perwakilan warga Toapaya bersama tokoh masyarakat, saat kegiatan sosialisasi Pemerintah Kabupaten Bintan di Aula Kantor Bupati Bintan, Rabu (26/8/2020).
"Kami atas nama pemerintah menyampaikan permohonan maaf karena tidak ada sosialisasi sebelumnya," terangnya.
Adi juga meminta kepada masyarakat agar tidak ada lagi penolakan untuk mengubah gedung LPMP menjadi lokasi karantina. Menurutnya, hal ini demi kebaikan bersama.
"Kalau rumah sakit penuh, kita (pemerintah) harus segera mencari solusi. Dan saat ini tempat yang paling memadai adalah gedung LPMP," ujarnya.
• Bupati Anambas Minta Perusahaan Migas Pertimbangkan Tenaga Kerja Lokal, Jangan di-PHK
• 448 Ton Amonium Nitrat di Karimun Belum Bisa Dimusnahkan, Kejari Tunggu Surat Pengalihan Status
Terkait ketakutan warga soal pengolahan sampah limbah dan petugas medis yang bertugas, pemerintah menjamin semua sesuai prosedur medis.
"Sudah diatur secara teknis oleh kesehatan, semua dijamin aman," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Toapaya Sugeng Handayani mengatakan, masyarakat sebenarnya bukan menolak.
Tetapi perlu ada edukasi kepada masyarakat sebelum memutuskan gedung LPMP menjadi pusat karantina.
"Soalnya masyarakat tahunya itu gedung menjadi pusat penyakit. Jadi perlu ada edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi sebelumnya," ungkapnya.
Sugeng pun berharap Dinas Kesehatan segera menyosialisasikan terkait penempatan LPMP sebagai tempat karantina.
Ia sempat keberatan ketika beban untuk menyosialisasikan itu diserahkan kepada perwakilan yang hadir kepada masyarakat.
"Jadi kita berharap dinas terkait ikut turun langsung. Sebab yang berkompeten dan tahu pasti terkait tempat karantina Covid-19 itu, mereka.
Bisa dilibatkan kita untuk mengedukasi kepada masyarakat, tapi yang menyosialisasikan kepada masyarakat adalah dinas terkait," tutupnya.
(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)