Polda Kepri Bantu Pulangkan Jenazah Firman, Warga Bintan Korban Penembakan

Polda Kepri berkooordinasi dengan KJRI Johor membantu mengurus pemulangan jenazah Firman Bahtiar Amin (37) dari Malaysia.

TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA
Suasana pelayat di rumah duka, Kamis (27/8/2020). Semasa hidupnya, mendiang Firman Bahtiar Amin dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka bergaul 

Seperti diberitakan kemarin, Firman tewas tertembak oleh petugas patroli Maritim Malaysia di perairan Tanjung Kelesa, Johor, Malaysia, Senin (24/8/2020) dini hari.

Kematian Firman sudah diketahui pihak keluarganya di Bintan pada hari itu juga dari keluarga yang ada di Johor, Malaysia serta diperkuat dari keterangan KJRI, Senin sore.

Menurut ayahnya, Syukuri, Firman yang merupakan seorang tekong boat ini berangkat ke Malaysia, Minggu (23/8/2020) malam, sekira pukul 22.00 WIB untuk menjemput burung murai.

“Anak saya pergi dengan dua temannya, biasa kami panggil Cecep dan Made,” ujarnya.

Namun, berselang beberapa jam, dirinya mendapatkan telpon dari dari orang yang berurusan bisnis burung murai batu dengan anaknya di Malaysia.

Orang tersebut mengatakan bahwa kapal Firman belum sampai.

“Saat mereka ke lokasi, di lokasi itu ada kapal lain,” tuturnya.

Syukuri kemudian mencoba mengontak handphone anaknya, namun tidak diangkat meskipun dalam keadaan aktif.

"Dari malam sampai subuh saya hubungi tidak diangkat. Lalu Senin dinihari, sekira pukul 04.00 WIB, handphonenya sudah tidak bisa dihubungi,” terangnya.

Keluarga pun berusaha menghubungi kerabat di Malaysia, termasuk abang Firman bernama Abdul Hamid untuk mencari tahu keberadaan Firman.

Mereka baru mendapat informasi sekitar pukul 09.00 WIB dari otoritas Malaysia.

"Petugas dari Malaysia itu menyampaikan ada tiga orang yang ditangkap, dua selamat satu lagi antara hidup dan meninggal," terangnya.

Dilansir Tribun Batam dari media setempat, insiden penembakan itu terjadi saat Maritim Malaysia berusaha mencegah penyelundupan 900 ekor burung murai batu dan murai kampung, sekitar dua mil utara Tanjung Kelasa, Bandar Penawar, Johor.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 01.30 hingga 02.15 pagi waktu setempat atau 02.30-03.15 WIB.

Kepala Maritim Johor, Laksamana Maritim Nurul Hizam Zakaria, seperti dilansir Utusan Malaysia mengatakan, pada saat itu, ada dua boat yang diduga hendak menyelundupkan 900 ekor burung murai dalam 90 keranjang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved