BERITA POPULER Batam, Covid-19 Melonjak hingga Penemuan Kerangka Manusia

Beberapa peristiwa di Batam mengundang perhatian warga, Senin (31/8/2020), mulai dari melonjaknya kasus Covid-19 hingga penemuan kerangka manusia.

ist
Peta sebaran Covid-19 di Batam, Sabtu (30/8/2020) 

Rawat/isolasi hari ini: 0 / 0

Konfirmasi discarded: 0

Meninggal: 0

Bintan

Suspek: 25

Konfirmasi: 61

Rawat/isolasi hari ini: 17/16

Konfirmasi discarded: 26

Meninggal: 2.

2. 6 Kecamatan di Batam Zona Merah

Peta sebaran Covid-19 di Batam, Sabtu (30/8/2020)
Peta sebaran Covid-19 di Batam, Sabtu (30/8/2020) (ist)

Sebanyak 6 kecamatan di wilayah Batam dinyatakan sebagai zona merah menyusul makin melonjaknya jumlah kasus di kota ini.

6 kecamatan yang dinyatakan zona merah antara lain, Kecamatan Sekupang, Batuaji, Sei Beduk, Lubuk Baja, Nongsa, Batam Kota.

Sementara kecamatan Bengkong dan Sagulung kini berstatus zona merah muda.

Selanjutnya Kecamatan Batu Ampar, Bulang berstatus zona kuning.

Saat ini hanya ada dua kecamatan yang berstatus zona hijau. Yakni Belakang Padang dan Galang.

Menurut data terbaru, Minggu (30/8/2020) jumlah pasien terkonfirmasi positif corona di Batam bertambah sebanyak 46 orang yang didominasi oleh tenaga kesehatan dari dua rumah sakit besar di Batam serta puskesmas.

Sedikitnya 33 tenaga medis dan tenaga admin yang bekerja di lingkungan rumah sakit telah terpapar virus corona dan saat ini menjalani isolasi. 

Hingga saat ini, total jumlah pasien positif covid di Batam telah mencapai 663 orang, jumlah pasien sembuh 378 orang, pasien meninggal 32 orang, dan yang sedang menjalani perawatan 253 orang. 

3. Pedagang Seken Menjerit

SEPI PEMBELI – Suasana Pasar Seken RCTI, Kota Batam, Provinsi Kepri yang sepi pembeli akibat pandemi Covid-19, Senin (31/8/2020) siang.
SEPI PEMBELI – Suasana Pasar Seken RCTI, Kota Batam, Provinsi Kepri yang sepi pembeli akibat pandemi Covid-19, Senin (31/8/2020) siang. (TribunBatam.id/Roni Lodo Laleng)

Kondisi pandemi Covid-19 punya dampak besar ke pedagan pasar seken RCTI, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Seorang penjual scoteer bekas, Wandi mengaku penjualnya mengalami penurunan yang drastis selama pandemi ini.

Pria 32 tahun ini mengaku belum ada pembeli yang datang untuk membeli barang dagangannya hari itu.

Selain itu, dia juga hanya menjual barang-barang yang lama.

Karena hingga hari ini barang-barang baru belum bisa didatangkan lagi dari Singapura.

"Barangnya dari Singapura. Sekarangkan Singapura masih lockdown. Jadi kami kesulitan mendapatkan barang baru,” kata Wandi kepada TribunBatam.id, Senin (31/8/2020).

Wandi mengakui, sebelum virus Corona, banyak pembeli datang melihat dan membeli barang jualannya.

Kini, seorang pun belum tentu singgah untuk melihat barang-barang dipajang di pinggir jalan, depan kiosnya itu.

Wandi hanya bertahan hidup seadanya saja dan berharap Covid-19 segera berlalu agar kehidupan bisa normal kembali.

Tidak hanya Wandi, pedagang lain yang menjual kipas angin bekas, Aldo pun mengalami hal serupa.

Pria 37 tahun ini mengaku bisa bangkrut kalau hanya menjual barang-barang lama kepada pembeli.

Dia juga mengatakan sebelum pandemi, dia bisa menjual 2 hingga 3 kipas angin. Tetapi sekarang dia sudah syukur kalau sehari ada membeli datang ke tempat jualannya.

4. Penemuan Kerangka Manusia

Warga Kampung Tua Dapur 12 Sagulung menemukan kerangka manusia di hutan yang ada di Dapur 12 Sagulung.
Warga Kampung Tua Dapur 12 Sagulung menemukan kerangka manusia di hutan yang ada di Dapur 12 Sagulung. (ISTIMEWA)

Sempat dinyatakan hilang selama kurang lebih 20 hari, nenek Alfiah, warga Kaveling Pelopor, kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, ditemukan sudah menjadi kerangka di hutan jalan Dapur 12 Sagulung.

Saptono, warga Sagulung mengatakan, nenek tersebut diketahui sudah mengalami lupa ingatan.

Namun kondisi fisik nenek tersebut masih kuat.

"Nenek itu juga punya kebun, di daerah Kaveling Seroja, perbatasan ke Kaveling Melati," kata Saptono.

Dia juga mengatakan, cerita dari keluarga nenek tersebut masih kuat dan masih ke kebun.

"Jadi sekitar 20 hari lalu, keluarga mencari keberadaan nenek tersebut karena tidak pulang-pulang," kata Saptono.

Dia juga mengatakan, awalnya berita kehilangan tersebut sempat viral di group RT/RW di wilayah Sagulung.

"Keluarganya sudah mencarinya kemana-kemana. Tapi tidak ketemu. Ini lah ketemu sudah seperti ini," kata Saptono.

Dia juga mengatakan saat pergi dari rumah, nenek tersebut membawa ember dan cangkul.

"Ceritanya mau mencari tanah, tapi tidak pulang-pulang," kata Saptono.

Penemuan kerangka manusia di hutan jalan Dapur 12, Sagulung Kota Batam, sudah ditangani Polsek Sagulung.

Tengkorak manusia yang ada di hutan jalan Dapur 12 Sagulung adalah, seorang nenek, yang diketahui warga Kaveling Pelopor, kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung.

"Kerangka itu, adalah seorang nenek, yang sudah berumur kurang lebih 70 tahun, keluarganya sudah datang ke lokasi," kata Kapolsek Sagulung Akp Yusufriady, Senin (31/8/2020).(*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved