TRIBUN WIKI
Jangan Panik, Yuk Kenali Penyebab Mimisan Berdasarkan Jenisnya!
Mimisan atau epistaksis merupakan pendarahan dari bagian dalam hidung yang sering dialami anak-anka dan orang dewasa.
- Tekanan darah tinggi
- Riwayat operasi hidung
- Kekurangan kalsium
- Paparan bahan kimia yang dapat mengiritasi selaput lendir
- Penyakit darah, seperti hemofilia atau leukemia
Penyebab lain seseorang mengalami mimisan yakni:
- Masuknya benda asing, seperti mainan kecil atau benda yang menyangkut di lubang hidung
- Hidung patah. Retak atau patah pada tulang rawan hidung
- Jumlah trombosit atau keeping darah yang rendah (trombositopenia), individu ini lebih rentan terhadap perdarahan
- Kekurangan faktor X suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan protein
- Koartasio aorta atau penyempitan aorta
- Gloerulonefritis atau peradangan ginjal akut yang umumnya disebabkan oleh reaksi imun
- Infeksi virus Ebola. Salah satu gejala stadium akhir pada Ebola adalah ruam berdarah di seluruh tubuh
- Penyakit Von Willebrand atau ganggan perdarahan karena keurangan faktor Von Willebrand
- Purpura trombositopenik idiopatik yaitu satu kondisi di mana darah tidak membeku dengan benar yang menyebabkan penderita mengalami perdarahan dan memar yang berlebihan
- Kekurangan faktor II, V, atau VII. Kondisi langka ini memengaruhi pembekuan darah dan meningkatkan kemungkinan mimisan
- Demam rematik
- Sirosis hati
- Penyakit celiac
- Leishmaniasis atau penyakit parasit yang ditularkan oleh gigitan lalat betina phlebotomine
Penanganan Mimisan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat seseorang mengalami mimisan, yakni mencoba untuk tetap tenang dan tidak panik.
Kemudian, lakukan langkah-langkah penanganan awal mimisan sebagai berikut:
Duduk tegak dan jangan berbaring, posisi duduk dapat mengurangi tekanan pembuluh darah dalam hidung, sehingga perdarahan dapat segera berhenti.
Condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke tenggorokan.
Darah yang tertelan dapat memicu muntah.
Pencet hidung selama 10-15 menit dan bernapaslah melalui mulut.
Kompres pangkal hidung dengan kompres dingin untuk memperlambat perdarahan.
Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam.
Selain itu, hindari rokok dan konsumsi minuman alkohol.
Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko perdarahan berulang.
Jika langkah-langkah di atas tidak efektif untuk menghentikan mimisan, maka dibutuhkan penanganan oleh dokter.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi mimisan adalah:
- Menyumbat rongga hidung dengan kain kasa untuk menghasilkan tekanan pada area pembuluh darah.
- Menutup pembuluh darah yang pecah, menggunakan bahan kimia atau energi panas (cauterization).
- Memperbaiki pembuluh darah di bagian belakang hidung yang menjadi sumber perdarahan, melalui prosedur operasi yang dilakukan oleh dokter THT.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Mimisan'.