KIPRAH POLWAN
Kisah Briptu Fira Suzana, Jadi Polwan di Daerah Perbatasan, Terkenang Susah Sinyal
Saat ini Fira menjabat sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Siantan, Anambas. Ia pernah gagal 4 kali gagal tes polisi.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Tak pernah terlintas dalam benak Briptu Fira Suzana (27), dia akan mengabdikan dirinya di wilayah perbatasan, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Putri dari pasangan Dedi Suwandi dan Evi Suzana ini lahir di Kota Padang pada 18 September 1993.
Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Sejak tahun 2014, Fira meniti kariernya sebagai polisi wanita di daerah perbatasan.
Awalnya, ia tidak menyangka bisa ditempatkan di sebuah daerah pada 2016 lalu.
• Kiprah Polwan Ipda Vita Setiati, Kenang Tugas Saat Kawal Aksi Demonstrasi Jelang Hari Polwan
• Petugas Kaget Lihat Banyak Lubang Bekas Galian, Penertiban Tambang Pasir di Kampung Bugis Bintan
Saat itu ketersediaan sinyal untuk berkomunikasi sangat sulit didapatkan.
Bercerita mengenai jalan hidupnya, dari kecil Fira memang ingin menjadi seorang polisi wanita.
"Aku tuh kalau cita-cita jadi polisi sudah dari kecil. Karena dulu itu tinggalnya sama tante kan di asrama, jadi suka aja lihat orang yang pakai baju polisi.
Makanya dari TK waktu aku tinggal di Minahasa, di situlah mulai muncul di benak aku ingin jadi polwan," ujar Fira kepada tribunbatam.id, Senin (31/8/2020).
Kembali ke masa dia berjuang menjadi polwan, tidak mudah bagi Fira sampai di titik seperti saat ini.
Ia pernah beberapa kali gagal tes polisi.
Namun kegagalan itu tak menyurutkan semangat Fira untuk mengejar impiannya sejak kecil.
"Jadi polwan itu tidak mudah. Saya kan tamat SMA itu 2010, setelah tamat itu saya tes polisi tapi nggak pernah lulus.
Saya tes polisi itu sampai lima kali, nah pas yang terakhir itulah saya baru lulus, dan itupun saya tes dari Padang. Ternyata tahun 2012 itu saya tidak lulus.
Kemudian saya pindah ke Kepri di tahun 2014, saya ditawarin tes polisi lagi dan alhamdulillah di Kepri sekali tes langsung lulus, dan kebetulan saya itu pengiriman aslinya dari Natuna bukan dari Batam," tuturnya.
Penyebab kegagalannya tes polisi itu karena berbagai faktor. Ada yang masalahnya di kesehatan ataupun di psikotes. Tidak semudah yang dibayangkan.
Sambil menyeruput minumannya, Fira kembali bercerita bagaimana suka duka ia menjadi polisi wanita di daerah perbatasan.
"Suka duka saya itu kala sukanya, Alhamdulilah saya waktu itu kembali ke wilayah karena kan keluarga saya di Natuna.
Waktu itu saya senang karena setelah lulus tes jadi polisi saya kembali ke daerah asal saya tes di Natuna. Cuma saya nggak nyangka aja bisa penempatan di Anambas ini.
Pertama-tama memang agak merasa aduk di sini susah banget sinyal. Kok bisa gitu saya sampai ke sini, itu kan saya 2016 di Anambas masih susah sinyal mbak, kami cuma bergantung sama wifi waktu itu," jelasnya.
Lanjutnya, untuk menelepon keluarga saja saat itu sangat sulit sekali.
Ia harus bergantian dengan teman seperjuangannya untuk tukar password.
"Dulu itu susah sinyal, mau kirim laporan ke Polda susah, nelpon dan video call orang tua juga susah waktu itu, 2017 lah sinyal baru mulai bagus," ungkapnya.
Sedangkan rasa senang bertugas di wilayah perbatasan ini dikatakan Fira, adalah masyarakat Anambas yang ramah dan welcome terhadap orang luar.
"Enak aja di sini tu nyaman, masyarakatnya welcome, dan istimewanya Anambas itu ada perbatasan dan ada tempat barulah yang bisa kita lihat.
Bedanya itu mungkin polwan di luar sana tidak merasakan naik kapal di sini bagaimana, transportasi pulau ke pulau harus pakai kapal. Kan kita ini berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam, yang awalnya mikir nggak pernah kebayang sampai sana, kita sudah sampai ke sana gitu," tuturnya.
Saat ini Fira yang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Siantan cukup dekat dengan masyarakat.
Apalagi semenjak adanya pandemi Covid-19 ini, ia sering memberi himbauan kepada masyarakat di wilayah kelurahan Tarempa.
"Saya jadi Bhabinkamtibmas itu baru 9 bulan. Awal mulanya memang agak grogi ya mbak, karena biasanya kita di balik layar.
Pertama-tama itu saya agak segan mau bicara, karena kan banyak petinggi juga, cuma waktu itu saya dibantu sama pak RT dan mereka responnya baik," katanya.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polwan Ke -72 ini, Fira berharap untuk seluruh Polwan di Indonesia agar selalu semangat dan solid.
"Harus semangat dan solid, dan yang paling utama takut Tuhan dan harus menjaga kekompakan dalam setiap sinergitas kegiatan masing-masing, dan dari saya salam perbatasan dari Polwan Polres Kepulauan Anambas," katanya.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)