BATAM TERKINI
Pedagang Pasar Cipta Puri Batam Menjerit, Omzet Menurun Sejak Ada Kabar Hoaks Covid-19
Seorang pedagang ikan air tawar di Pasar Cipta Puri mengatakan, omzet penjualannya menurun sejak 3 pekan lalu.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sejumlah pedagang di Pasar Cipta Puri Tiban, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri mengeluh omzet penjualannya menurun drastis.
Itu akibat sepinya pembeli yang datang ke pasar tersebut dan membuat pedagang merugi.
Sebelumnya, memang sempat beredar kabar hoaks di grup WhatsApp warga. Isinya menyatakan ada pedagang di Pasar Cipta Puri terpapar virus Corona.
Kabar ini memberikan dampak besar bagi para pedagang setempat dan pengelola pasar. Pasca kejadian itu, jumlah kunjungan di pasar tersebut turun drastis alias sepi lantaran beredarnya informasi yang tidak mengenakkan tersebut.
Seorang pedagang ikan air tawar di Pasar Cipta Puri, Rara mengatakan, omzet penjualannya menurun sejak 3 pekan lalu.
• Cegah Hoaks, Facebook Messenger Batasi Forward Pesan
• Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tos 3000 Batam Awal September, Cabai Merah Rp 35 Ribu Per Kilo
"Semenjak dia (pelaku) menyebarkan hoaks, pasar ini benar-benar langsung sepi. Dan sepinya itu benar-benar drastis.
Biasanya tak pernah jualan hingga sore, siang sudah pulang ke rumah karena dagangan sudah habis.
Sekarang sampai sore juga susah sekali habisnya," ucapnya ketika ditemui TribunBatam.id di Pasar Cipta Puri, Sabtu (5/9/2020) sore.
Ia mengatakan, penurunan omzet ini bisa mencapai 60 persen.
"Saya dari Subuh di sini. Sampai sekarang jual 20 kilo pun susah. Kadang harganya sudah saya murahin, tapi karena pembeli tak ada ya susah juga lakunya," jelasnya.
Dalam sehari, biasanya Rara menjual hampir 30 kilo gram ikan air tawar di Pasar Cipta Puri. Namun semenjak beredarnya informasi yang merugikan itu, selama 3 pekan terakhir ia mengalami rugi.
Tak hanya Rara, seorang pedagang daging di sana juga mengeluhkan hal serupa. Ia terpaksa menutup operasional lapaknya sebab sepinya pembeli. Hal tersebut terpaksa ia lakukan untuk menghemat biaya operasional.
Pihak pengelola pasar menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut. Saat hari biasa, jumlah pengunjung yang datang ke pasar bisa mencapai 5 ribu pengunjung dalam sehari.
Sementara pasca beredarnya informasi hoaks tersebut, jumlah kunjungan hanya mencapai 1.800 pengunjung.