Gandeng China, WHO Ungkap Tengah Menyusun Persyaratan Persetujuan Vaksin Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia ungkap tengah bekerjasama dengan China terkait dengan vaksin Covid-19. menyusun persyaratan untuk persetujuan internasional
Pada Agustus, O'Brien mengatakan AS telah melihat peretas China menargetkan infrastruktur pemilu AS.
China secara konsisten membantah tuduhan pemerintah AS yang meretas perusahaan, politisi, atau lembaga pemerintah AS.
Diminta untuk mengomentari pernyataan terbaru O'Brien, Kementerian Luar Negeri China pada bulan lalu, telah menyatakan bahwa China tidak tertarik untuk mencampuri pemilu AS.
Trump, sebelumnya sempat lama memuji hubungan persahabatannya dengan Presiden China Xi Jinping, ketika dia berusaha memenuhi janji kesepakatan perdagangan.
Kini, ia bersikeras menjadikan China sebagai bagian penting dari kampanyenya untuk terpilih kembali pada November mendatang, misalnya dengan menyalahkan China atas pandemi virus corona yang banyak membunuh warga AS.
Dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Republik bulan lalu, Trump mengatakan bahwa Beijing mendukung lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden dan "sangat ingin" dia memenangkan pemilihan.
Diminta untuk memberikan rincian spesifik tentang campur tangan pemilu China, O'Brien berkata, "Saya tidak akan membahas semua data intelijen, tetapi aktivitas besar-besaran di China dan dunia maya, sungguh hal luar biasa yang kami hadapi."
Dia menyebut ruang lingkup aktivitas China "tanpa henti."
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini. Tidak seperti ini dalam Perang Dingin dengan Soviet," ujarnya.
Awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa peretas telah meningkatkan upaya untuk menjatuhkan kampanye Trump dan situs web bisnis secara offline menjelang pemilihan AS.
Perusahaan keamanan yang bekerja untuk kampanye tersebut menjadikan peristiwa itu sebagai langkah persiapan untuk serangan digital yang lebih besar.
Amerika Serikat Mulai Batasi Pergerakan Diplomat China, Muncul Dugaan Aksi Spionase
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut.
Terbaru, Amerika Serikat tampak membatasi pergerakan para diplomat China.
Amerika Serikat menyebutkan jika diplomat senior China ingin mengunjungi kampus universitas AS, harus mendapatkan persetujuan Departemen Luar Negeri terlebih dahulu