Mirip Sunda Empire, Kandang Wesi Tunggul Rahayu Ubah Lambang Negara dan Cetak Uang Sendiri

Gerakan Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu di Garut mengubah lambang negara burung garuda dan mencetak uang kertas untuk alat tukar anggotanya

Kompas.com
Dokumen permohonan pengajuan terdaftar yang disampaikan Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu ke Kesbangpolinmas Kabupaten Garut. 

Mirip Sunda Empire, Kandang Wesi Tunggul Rahayu Ubah Lambang Negara dan Cetak Uang Sendiri

TRIBUNBATAM.id - Organisasi Sunda Empire yang sempat ramai jadi perbincangan banyak orang, ternyata punya "kloning".

Sekadar mengingatkan, Sunda Empire sempat membuat heboh Indonesia, sekaligus jadi ejekan netizen atas klaim-klaim yang dianggap tak masuk akal dari organisasi ini.

Potret 2 Anak Pendiri Sunda Empire Pakai Mahkota di Foto Paspor Sunda Democratic Empire

Pengurus Sunda Empire yang sebelumnya mengaku mengendalikan senjata nuklir hingga pewaris harta benda bumi ini akhirnya berujung ke penjara.

Usai Sunda Empire kini malah muncul Gerakan Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu di Garut yang mengubah lambang negara burung garuda dan mencetak uang kertas yang bisa dijadikan alat transaksi bagi para anggotanya.

Lama Tak Ada Kabarnya, Hidup Rangga Sunda Empire Dikabarkan Berubah Drastis, Lebih Bijaksana

Organisasi ini dinilai mirip dengan pergerakan organisasi Sunda Empire yang sempat ramai jadi perbincangan banyak orang.

"Selintas ini platform-nya hampir sama dengan Sunda Empire, menjanjikan sesuatu kepada anggota, termasuk anggota yang punya utang akan dilunasi oleh ketuanya," jelas Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Garut, Wahyudidjaya, kepada wartawan usai rapat bersama aparat penegak hukum di kantornya, Selasa (8/9/2020).

Rangga Sasana, Sekjen Sunda Empire yang tak ada garis Keturunan Prabu Siliwangi tapi ngaku-ngaku.
Rangga Sasana, Sekjen Sunda Empire yang tak ada garis Keturunan Prabu Siliwangi tapi ngaku-ngaku. (Kompas TV/Tribun Jabar)

Menurut Wahyu, keberadaan paguyuban ini, sebelumnya juga sempat terdeteksi di Kabupaten Majalengka.

Namun, memang pusat pergerakan paguyuban ini berada di Garut.

Tiga Petinggi Sunda Empire Tersangka, Gubernur Jabar: Sudah Sesuai Prosedur

Di Majalengka, kegiatan paguyuban tersebut telah ditutup oleh Pemkab Majalengka dan sudah tidak ada lagi kegiatan.

"Kita masih inventarisir pengikutnya, dari dokumen yang kita dapatkan, pengikutnya ada di empat kecamatan di Garut, kemudian di Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya dan sebaran paling banyak di Majalengka," katanya.

Keberadaan paguyuban ini sendiri, menurut Wahyu, memang sempat muncul di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.

Polisi Lirik Pasal Lain Penggunaan Seragam dan Atribut Anggota Sunda Empire

Namun, belakangan, menurut Wahyu, aktivitas paguyban itu dihentikan setelah diprotes warga.

Belakangan, mereka berpindah tempat ke Kecamatan Caringin dan kembali beraktivitas.

Wahyu melihat, selain perubahan lambang negara, bentuk pelanggaran lain dari paguyuban ini adalah melecehkan dunia akademisi karena ketuanya mengklaim beberapa gelar, dari mulai profesor, doktor, insinyur dan beberapa gelar lain di belakang namanya.

Mantan Istri Mendadak Muncul Bongkar Siapa Sebenarnya Rangga Sunda Empire Sasana, Ungkap Masa Lalu

"Informasi yang kita terima dari warga Garut Selatan, ketuanya sekolahnya hanya di madrasah aliyah atau tsanawiyah," katanya.

.

.

.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ormas yang Ubah Lambang Negara dan Cetak Uang Sendiri Mirip Sunda Empire

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved