Ilmuwan China Lari ke AS, Sebut Laboratorium Wuhan Ciptakan Corona Dikendalikan Pemerintah

Sejak akhir tahun 2019 silam hingga memasuki pertengahan 2020, China yang dianggap "biang kerok" corona belum ada memberikan penjelasan detail

Twitter @aminaibr_lon
Dr Li Meng Yan dalam suatu acara mengatakan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium yang ada di Wuhan, China. 

Ilmuwan China Lari ke AS, Sebut Laboratorium Wuhan Ciptakan Corona Dikendalikan Pemerintah

TRIBUNBATAM.id - Virus corona baru atau Covid-19 yang merontokkan sendi-sendi perekonomian dunia dan membuat banyak masyarakat sengsara hingga sekarang belum jelas penanganannya.

Corona masih merajalela menjangkiti manusia dan menyerang orang-orang berusia lanjut yang berpotensi merenggut nyawa.

Update RSKI Covid-19 Galang Batam: Bertambah 27 Kasus Baru, Total 277 Pasien Dirawat

Bertambah 20 Kasus Baru, Total Covid-19 di Batam jadi 1.011 Pasien, Sembuh 618

Covid-19 awalnya berasal dari Kota Wuhan, China dan menyebar ke hampir seluruh penjuru dunia.

Sejak akhir tahun 2019 silam hingga memasuki pertengahan 2020, China yang dianggap "biang kerok" corona belum ada memberikan penjelasan detail.

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (news.sky.com)

China yang dianggap sumber Covid-19 membuat Amerika Serika (AS) berang dan menuduh China sengaja menyembunyikan corona.

Corona jadi pemicu ketegangan AS dan China, yang membuat kedua negara kerap melalukan provokasi politik, ekonomi dan militer.

Tanjungpinang Tambah Satu Kasus Covid-19, Kontak Erat dengan Pasien Positif Corona, Jadi Kasus 274

Spekulasi Buatan Manusia

Nama Li Meng-Yan menghebohkan dunia atas klaimnya soal sumber asli virus corona.

Sejauh ini asal-usul Covid-19 memang tidak dijelaskan secara gamblang oleh China.

Tak Catat Kasus Harian Covid-19 Sejak Mei, Wuhan Akan Buka Kembali Sekolah Mulai 1 September

Negeri Tirai Bambu itu hanya mengungkapkan bahwa virus corona berasal dari kelelawar yang kemudian menyebar ke manusia melalui pasar basah di Wuhan.

Namun banyak pihak yang membantah dan menyebut China masih menyembunyikan banyak fakta soal Covid-19.

Namun banyak pihak yang membantah dan menyebut China masih menyembunyikan banyak fakta soal Covid-19.

Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020
Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020 ((Xinhua/Xiong Qi) (Xinhua/Xiong Qi))

Dugaan itu menjadi semakin kuat setelah ilmuwan asal China Li Meng-Yan, spesialis virologi dari Sekolah Kesehatan Masyarakat di Hong Kong melarikan diri ke Amerika Serikat.

Melansir Daily Express Selasa (15/9/20), Li Meng-Yan mengatakan dia menemukan bukti kuat yang menunjukkan virus corona adalah ciptaan manusia.

Manusia kalah Berkali-kali, Sejarah Ngeri Flu Babi Jadi Pandemi dan Kini Corona Serang Dunia

Baru-baru ini dia juga merilis sebuah bukti bahwa Covid-19 adalah buatan China melalui sebuah dokumen yang bisa diakses publik.

Dokumen atau makalah buatan Li Meng-Yan itu dirilis di seitus web repositori akses terbuka Zenote.

Makalah ini menjelaskan bagaimana SARS-Cov-2 (Covid-19) dapat dengan mudah diciptakan di lingkungan laboratorium dalam waktu enam bulan.

Update Corona Dunia: Total 28,9 Juta Terpapar Covid-19, India & Prancis Catat Rekor Baru

Laporannya mengklaim  SARS-CoV-2 menunjukkan ciri-ciri biologis tidak sesuai dengan virus yang ditularkan oleh hewan liar.

Sebelumnya indikasi awal mengatakan Covid-19 ditularkan dari pasar basah Wuhan.

Saat rumor itu menyebar, dikatakan virus itu ditularkan dari daging kelelawar ke manusia.

Namun, menurut Yan dan dua penelitinya, dia menolak spekulasi tersebut.

Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020).
Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020). (STR / AFP)

Hipotesis penelitian Yan mengatakan, "Dalam penelitian ini, kami mendeskripsikan bukti genetik, struktural, dan medis, yang jika dipertimbangkan bersama bertentangan dengan teori virus berasal dari alam." 

"Virus itu berasal dari laboratorium Wuhan, dan dikendalikan oleh pemerintah China," katanya mengutip dari sumbernya.

Tujuh Pasien Terkonfirmasi Virus Corona di Tanjungpinang Sembuh, Total 171 Orang

"Informasi tentang pasar basah hanyalah pengalihan saja, virus ini tidak berasal dari alam," terangnya.

LI mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari tentang virus corona.

Dia diminta atasannya untuk menyelidiki kelompok kasus aneh mirip SARS, yang terjadi di Wuhan pada akhir 2019 lalu.

Update Corona Dunia: Total 28,9 Juta Terpapar Covid-19, India & Prancis Catat Rekor Baru

Tetapi setelah mempresentasikan temuannya, Dr Li Meng-Yan atasannya menasihatinya, untuk melanjutkan penelitiannya dengan hati-hati dan tetap diam.

Namun, akademisi itu memilih untuk melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat, untuk meningkatkan kesadaran pandemi dan mencari keselamatan.

Meski demikian, banyak ilmuwan lain membantah temuan Dr Li Meng-Yan, Live Science secara definitif mengklaim, "SARS-CoV-2 bukan konstruksi laboratorium." 

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global (TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI))

Komisi Nasional Kesehatan China, juga membantah dan mengatakan, "Tidak ada penundaan atau penutupan apa pun oleh pemerintah China." 

"China telah melaporkan data virus dan informasi terkait secepat mungkin ke komunitas internasional," katanya.

Biaya Isolasi Pasien Corona di Hotel, Sri Mulyani Kucurkan Rp 3,5 Triliun

Beijing membantah tuduhan itu, dan Inggris serta AS, tidak secara serius menganggapnya sebagai kemungkinan serius.

"Begitu kasusnya diidentifikasi di kota Wuhan, China segera bertindak untuk melakukan investigasi guna menghentikan penyebaran penyakit," katanya.

Kasus Corona Terus Meningkat, RSBP Batam Ubah Ruangan Rawat Pasien Suspek untuk Pasien Terkonfirmasi

.

.

.

(*)

Sebagian materi dalam artikel ini telah tayang di Intisari Online

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved