Pengakuan Model Cantik Korban Kenakalan Presiden Trump: Saya Dicengkeram dan Tak Bisa Melepaskannya
Kali ini, giliran model wanita bernama Amy Dorris yang melakukan testimoni. Mengaku pernah menjadi korban Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump.
TRIBUNBATAM.id I WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump seolah tidak berhenti memberikan sensasi di negaranya sendiri.
Satu lagi selebritis korban pelecehan Presiden Donald Trump buka suara ke publik.
Kali ini, giliran model wanita bernama Amy Dorris yang melakukan testimoni. Mengaku pernah menjadi korban Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump.
• Pernyataan Donald Trump terkait Kelayakan Vaksin Covid-19 Bertentangan dengan Pakar Kesehatan AS
• Kampanye Pilpres Amerika Serikat Dimulai, Joe Biden Sukses Ungguli Donald Trump?
Di jelaskannya, Trump masuk ke ruang ganti. Meraba-raba dan menciumnya secara paksa pada 1997.
Wanita bernama Amy Dorris itu berkata ke media Inggris The Guardian, bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadapnya di ruang VIP turnamen tenis US Open di New York.
Dorris bercerita tubuhnya diraba dan diremas Trump, seperti bokong, payudara, dan punggung.
"Aku dicengkeram dan aku tak bisa melepaskannya," tambah Dorris.
Trump telah menghadapi belasan tuduhan pelecehan seksual, termasuk klaim dari kolumnis terkemuka AS E Jean Carroll bahwa dia diperkosa di kamar pas department store pertengahan 1990-an.
Namun Trump tidak menggubrisnya saat melenggang ke Gedung Putih.
Sesaat sebelum pemilu 2016, sebuah rekaman muncul dari tahun 2005 di mana Trump terdengar membual bagaimana ketenarannya memungkinkan dia "memegang" alat kelamin wanita saat dia menginginkannya.
Trump coba menepis isu itu dengan menyebutnya "candaan kamar ganti" tetapi kemudian minta maaf.
Diberitakan AFP, Dorris berusia 24 tahun ketika insiden diduga terjadi. Trump saat itu berusia 51 tahun dan berstatus suami dari istri keduanya, Marla Maples, yang dinikahinya pada 1993-1999.
Penuduh juga menunjukkan The Guardian beberapa fotonya di perusahaan Trump, dan beberapa orang mendukung klaimnya dengan mengatakan Dorris memberitahu mereka saat itu.
Dorris berkata dia menyuruh Trump berhenti tapi "dia tidak peduli" dan menambahkan, "Saya merasa dijahati, jelas."
Lalu ketika ditanya kenapa dia terus berada di sekitar Trump hari-hari berikutnya, Dorris menjawab "Itulah yang terjadi ketika sesuatu yang traumatis terjadi - Anda membeku (tak tahu harus berbuat apa)."