KONFLIK PERBATASAN
Akhirnya China Akui Satu Tentaranya Tewas Saat Bentrok Berdarah dengan Tentara India di Perbatasan
"Korban tewas di China jauh lebih kecil daripada di India ... tapi tentu saja, bahkan hanya satu yang meninggal adalah kerugian besar," tulis Hu
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.idm BEIJING - Pemerintah China akhirnya mengakui seorang tentaranya tewas dalam bentrok di perbatasan dengan tentara India tiga bulan lalu.
Dikutip dari South China Mourning Post ( SCMP ) melansir laporan media pemerintah China GLobal Times, ini adalah pertama kalinya China mengakui adanya korban dalam insiden tersebut.
Perkelahian sengit yang terjadi di Lembah Galwan pada 15 Juni itu adalah bentrokan terburuk antara tentara China dan India dalam beberapa dekade.
Setidaknya 20 tentara India dilaporkan tewas, dan kedua belah pihak tetap terkunci dalam pertikaian militer di wilayah Himalaya yang disengketakan.
• Adu Kuat China Vs India di Perbatasan Himalaya, Bentrok Tangan Kosong hingga Baku Tembak Tentara
Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid nasionalis Global Times, menulis dalam sebuah posting Weibo pada hari Kamis bahwa:
"Beberapa tentara kita bertempur sampai nafas terakhir, mari kita berikan penghormatan kepada jiwa martir."
Surat kabar, yang diterbitkan corong Partai Komunis People’s Daily, juga memuat laporan tentang tentara yang mengutip Hu.
Namun dia tidak mengatakan berapa banyak orang Cina yang tewas dalam perkelahian berdarah di mana pasukan bertempur dengan pentungan dan batu.
Banyak tentara India dikatakan meninggal karena luka-luka mereka karena mereka tidak bisa mendapatkan perawatan tepat waktu di lokasi terpencil yang tinggi.
"Korban tewas di China jauh lebih kecil daripada di India ... tapi tentu saja, bahkan hanya satu yang meninggal adalah kerugian besar," tulis Hu.
Kementerian pertahanan dan kementerian luar negeri China sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa ada korban di pihak China tetapi menolak untuk mengatakan berapa banyak.
• Jika Perang Melawan India, China Akan Menang Karena Punya Militer Lebih Kuat, Klaim Media Tiongkok
Hu juga mengatakan, Pembebasan Rakyat telah mengalami kerusakan dan kerugian pada awal bentrokan karena mereka disergap dan kalah jumlah, tetapi dia mengklaim bahwa "tidak ada satu tentara pun yang ditangkap".
Dia mengatakan ketika bala bantuan tiba, mereka melawan dan menangkap pasukan India.
Hu mencatat banyak dari pasukan perbatasan garis depan PLA berusia 20-an atau lebih muda.
Saat pertikaian berlanjut, pasukan perbatasan Tiongkok dilaporkan telah memainkan lagu-lagu Punjabi dari India di pengeras suara di daerah Danau Pangong antara Ladakh yang dikuasai India dan Aksai Chin yang dikendalikan Tiongkok.
