BATAM TERKINI
Penghuni Dormitori Tak Perlu Panik, 28 Pekerja Positif 153 Dikarantina
Dari hasil tracing hingga 16 September, ada 153 kontak primer dan saat ini menjalani isolasi di dormitori itu.
Sedangkan total akumulatif di Provinsi Kepri saat ini mencapai 1550 orang. Sebanyak 973 pasien atau 62 persen telah sembuh (discarded), yang sedang dirawat 524 orang (33,8%), dan meninggal dunia 53 orang (3,4%).
Rapid Tes Massal
Meningkatnya kasus di kawasan dormitori membuat cemas para pekerja industri yang tinggal di kawasan tersebut. Suasana dormitori yang dihuni ribuan pekerja itu, kamis, terlihat sepi.
Mereka mengurangi kumpul-kumpul dan interaksi. Bahkan, terlihat banyak drivero ojek online yang lalu-lalang di kawasan tersebut. Menurut mereka, banyak pekerja yang pesan makanan lewat ojol.
Beberapa orang yang ditemui Tribun Batam mengaku cemas dengan munculnya kasus di tempat mereka tinggal. Sebab, jumlah yang tinggal di mess pekerja itu cukup ramai. Bahkan satu kamar ada yang diisi 16 orang.
Bahkan, pekerja tersebut mengaku ingin pindah saja dan kos di luar jika kasusnya terus bertambah. "Saya pengen ngekos di luar saja,” kata Sri Ayu Ningsih, seorang penghuni dormitori.
Ia mengaku sudah dua malam terus-menerus memikirkan nasibnya dan juga kawan-kawan lain yang ada di blok lain. Sebab, rata-rata yang tinggal di dormitori itu berasal dari luar Batam.
Wanita 23 tahun asal Jawa Tengah itu pun berharap pemerintah segera melakukan rapid test massal di kompleks dormitori.
“Biar kita tahu kondisi kesehatan kami,” katanya.
Tidak hanya Sri, beberapa penghuni dormitori lain juga berharap adanya rapid test atau swab. Rahel (21), pekerja lain mengatakan, meskipun sudah ada kontak erat di satu blok, namun tracing belum dilakukan di semua blok.
“Padahal, di sini, penghuni dengan mudah keliling dari satu blok ke blok yang lain. Kawan-kawan kita kan menyebar di beberapa blok. Ini yang kita khawatirkan,” ujar Rahel (21).
Namun, Kadinkes Didi mengatakan bahwa penghuni dormitori tidak perlu panik berlebihan. Ia optimistis kasus di dormitori tidak akan menimbulkan ledakan kasus karena proses tracingnya diketahui sehingga bisa dilakukan lokalisir.
Yang penting, kata dia, para penghuni dormitori atau pekerja bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin.
"Kasus di dormitori sebenarnya sudah mulai reda. Ikuti saja anjuran pemerintah dengan baik, menggunakan masker saat berinteraksi, jaga jarak serta sering cuci tangan. Sebab, virus itu tidak berterbangan di udara, tetapi melalui droplet (cairan), kemudian masuk ke tubuh lewat mata, mulut dan hidung lewat tangan kita sendiri,” katanya. (dna/hsu/reb/ron)