Perbatasan dengan Singapura Tutup Selama Covid-19, Sekolah Internasional di Johor Berisiko Tutup

Sekolah internasional Inggris terkemuka yang berlokasi di Iskandar Puteri berisiko ditutup setelah delapan tahun karena dampak pandemi Covid-19.

Berita Harian
Suasana arus mudik warga Malaysia yang menetap di Singapura di pintu perbatasan Johor Bahru, Selasa (8/5/2018) malam. Sekolah internasional di Johor berisiko tutup karena dampak Covid-19. 

 Johor ingin Putrajaya mempercepat pembukaan kembali perbatasan Malaysia dengan Singapura.

Permintaan ini disampaikan langsung oleh Menteri Besar Hasni Mohammad.

Datuk Hasni mengatakan dia baru-baru ini bertemu Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk membahas masalah tersebut.

Ia menambahkan, bahwa Tan Sri Muhyiddin telah meminta Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob untuk menyelidikinya.

"Kedua pemerintah saat ini sedang mencari cara positif agar kita bisa segera membuka perbatasan antara Malaysia dan Singapura," kata Datuk Hasni saat berpidato di Dewan Agama Islam Johor saat serah terima zakat di Holiday Villa Hotel di Jakarta, Senin (7/9). .

Dia menambahkan bahwa hingga saat ini, lebih dari 35.000 warga Johor yang bekerja di Singapura telah kehilangan pekerjaan mereka sejak pandemi dimulai.

"Ini juga telah mempengaruhi lebih dari 250.000 orang Malaysia yang biasa melakukan perjalanan setiap hari antara perbatasan karena ekonomi negara bergantung pada ekonomi negara tetangga kami.

"Pembukaan kembali perbatasan juga penting karena menyumbang 50 persen dari pendapatan Bea Cukai ke negara," katanya, seraya menambahkan bahwa dia berharap pemerintah segera mengumumkan kabar baik.

Pada tanggal 26 Juli, Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein dan mitranya dari Singapura Vivian Balakrishnan bertemu di tengah jalan di Causeway dengan isyarat simbolis untuk menandai kesepakatan kedua negara untuk membuka kembali perbatasan mereka pada 17 Agustus di bawah skema Jalur Hijau Timbal Balik dan Pengaturan Komuter Berkala .

Perbatasan ditutup setelah Malaysia memberlakukan perintah kontrol pergerakan untuk mengekang penyebaran Covid-19 pada 18 Maret.

Jalur hijau akan memungkinkan perjalanan lintas batas untuk bisnis penting dan tujuan resmi antara Malaysia dan Singapura hingga maksimal 400 orang seminggu untuk masa tinggal hingga dua minggu.

Di sisi lain, perjanjian perjalanan akan memungkinkan penduduk kedua negara yang memegang izin imigrasi jangka panjang untuk keperluan bisnis dan kerja di negara lain untuk memasuki negara itu untuk bekerja, maksimal 2.000 orang per hari.

Sumber: Straits Times.

APA Itu Kematian Jantung Mendadak? Ini Penjelasan Regency Specialist Hospital Johor

Simpan 1.864 Ton EAFD, Malaysia Laporkan Penemuan 110 Kontainer Limbah Beracun di Johor

Sembuh dari Corona, Hedini Bakal Penuhi Keinginan Sang Mama Berlibur ke Pantai hingga Johor Malaysia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved